TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Luwu Timur, Senin (11/4/2022).
Mereka menolak wacana penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Mahasiswa juga menyinggung kelangkaan minyak goreng serta kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca juga: 173 Warga Luwu Timur Terjangkit DBD Selama 3 Bulan, Tertinggi Selama 4 Tahun Terakhir
Baca juga: Semarak Ramadan 2022, Bupati Luwu Timur Gelar Takbiran & Pukul Bedug di Anjungan Sungai Malili
Selain itu, meminta pemerintah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Serta menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM di Indonesia
Koordinator lapangan, Muh Muzakkir mengatakan, mahasiswa juga mendesak pemerintah menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Pengunjuk rasa, Warka Sultani mengatakan aksi ini meminta anggota DPRD Luwu Timur menindaklanjuti tuntutan tersebut.
Pengunjuk rasa, Warka Sultani mengatakan aksi ini meminta anggota DPRD Luwu Timur menindaklanjuti tuntutan tersebut.
"Kami aksi memperjuangkan hak-hak masyarakat. Hari ini belum diindahkan pemerintah," ujar Warka.
Tuntutan ini adalah tuntutan yang juga disampaikan mahasiswa dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia.
Aksi serupa juga berlangsung di beberapa daerah di Indonesia.