TRIBUN-TIMUR.COM - Satu di antara orang terkaya di Indonesia adalah Dato Sri Tahir (70).
Dia crazy rich beneran, bukan crazy rich gadungan.
Nilai harta kekayaan ayah Grace Tahir (45) membuatnya berada di peringkat ke-16 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Beradasarkan data per 29 Maret 2022, kekayaan Tahir dan keluarga tercatat 2,5 miliar dollar AS atau setara Rp 35,9 triliun.
Tahir merupakan menantu Mochtiar Riady yang juga salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Kekayaan Mochtiar Riady dan keluarga mencapai 1,8 miliar dollar AS atau Rp 25,8 triliun.
Soal peringkat, Mochtiar Riady pada saat ini berada di peringkat ke-23 orang terkaya di Indonesia.
Pria kelahiran Malang, 12 Mei 1929 atau 92 tahun lalu itu merupakan pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group.
Baca juga: Siapa Grace Tahir Anak Konglomerat Viral Dibandingkan Indra Kenz dan Doni Salmanan? Kelakuan Disorot
Lippo Group bergerak di bisnis media, telekomunikasi, properti, ritel, keuangan, dan restoran.
Beda dengan mertuanya, Tahir mengelola sendiri bisnisnya di bawah bendera Mayapada Group.
Bisnis dikelola, yakni media, ritel, properti, kesehatan, yayasan, dan perbankan.
Selain menjadi pengusaha yang mengantarnya jadi crazy rich, Tahir juga menjabat anggota Dewan Petimbangan Presiden RI pada saat ini.
Dia menjadi penasihat bagi Presiden Jokowi atau Joko Widodo.
Sebagai salah seorang penyelenggara negara, maka dia juga memiliki kewajiban melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Berdasarkan LHKPN yang disampaikan pada 31 Maret 2021, harta kekayaan Tahir ternyata hanya Rp 8.743.339.204.153
Terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp 182.694.669.806 yang berada di Indonesia dan luar negeri.
Lalu, alat transortasi dan mesin senilai Rp 12.929.400.000, berupa mobil merek Mercedes Benz, Toyota Alphard, Bently, dan Rolls Royce.
• Mengenal Grace Tahir, Anak Konglomerat yang Sindir Indra Kenz di Privat Jet
Kekayaan lainnya berupa harta bergerak senilai Rp 4.966.984.037.258, surat berharga senilai Rp 8.299.811.138.809, kas dan setara kas senilai Rp 2.174.164.167.547, serta harta lainnya senilai Rp 72.025.000.000.
Total harta Tahir senilai Rp 15.708.608.413.420.
Namun, dalam LHKPN itu tercatat dia memiliki utang senilai Rp 6.965.269.209.267.
Total harta kekayaannya pun menjadi hanya Rp 8.743.339.204.153.
Angka total harta kekayaan dalam LHKPN Tahir jauh lebih sedikit dibanding dengan data yang dilansir Forbes.
Terima gelar Dato Sri
Tahir sebenarnya merupakan nama aslinya, sedangkan nama lahirnya adalah Ang Tjoen Ming.
Suami Rosy Riady itu menerima gelar Dato' Sri dari Sultan Pahang, Malaysia pada bulan Mei 2010 atas kontribusinya dalam masyarakat dan menyelesaikan konflik antarperusahaan.
Tahir juga menerima gelar profesor dari Lingnan College, Sun Yat-Sen University untuk periode Oktober 2011 hingga September 2014.
Pada tahun 2011 Tahir mendapatkan penghargaan Chancellor's Citation dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat atas kepemimpinan yang luar biasa dalam bisnis dan pengabdiannya dalam kegiatan filantropi dan pelayanan kepada masyarakat.
Tahir juga tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjadi anggota Wali Amanat University of California (UC) Berkeley, AS.
Tahir diberikan penghargaan Entrepreneur of the Year 2011 dari Ernst & Young dan penghargaan di bidang pendidikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew (2011).
Tahir kembali memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2016 dan ditetapkan menjadi anggota Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada pada tahun 2017.(*)