Siapa Sebenarnya Adib Khumaidi? Nekat Jadi Ketua IDI Saat Pemecatan Terawan 'Ribut', Disurati Dokter

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Muhammad Adib Khumaidi SpOT di Studio Podcast Harian Surya

- Dokter SpOT RSU Sari Asih Karawaci Tangerang (sejak 2011)

- Anggota Senat Fakultas FKK UMJ (sejak 2013).

Dokter Adib menjelaskan pada periode kepemimpinannya ke depan ia akan fokus mengidentifikasi permasalahan yang tengah dialami masyarakat saat ini terutama Pandemi.

IDI menurutnya harus bertransformasi dalam hal branding identity, image, integration. Jadi IDI terlahir kembali dengan framing yang mengedepankan akademisi profesional dan Intelektual.

"Jika nanti muncul kebijakan negara terkait dengan kesehatan maka kami ingin menempatkan diri sebagai mitra strategis dari pemerintah dalam konteks problematika, kesehatan dan kedokteran,"urainya dalam wawancara eksklusif dengan Harian Surya pada November 2021 lalu.

"Saat kuliah saya tidak tertarik dengan dokter sebetulnya. Karena saya diterima di Teknik Telekomunikasi Telkom dan juga diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,"kenangnya.

Karena orang tua menginginkan ada salah satu putranya yang menjadi dokter. Maka ia memilih Fakultas Kedokteran Unair. dan menurutnya, capaiannya hingga saat ini tidak lepas dari doa orang tua.

"Kuncinya Ikhlas dan Ridho, ada pesan dari ayah saya kenapa menyarankan menjadi dokter yakni memiliki 2 kelebihan sekaligus, Pahala Dunia dan Pahala Akhirat," ujarnya.

Pria kelahiran 1974 ini merupakan seorang Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi.

Pria yang akrab disapa Adib ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya pada 1999. Ia mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada 2011.

Adib juga aktif melayani pasien di beberapa rumah sakit, seperti RS Primaya Evasari, RS Sari Asih Karawaci dan RS Pusat Otak Nasional.

Tak hanya melayani pasien yang membutuhkan, Adib juga menjadi dosen tetap Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta sejak 2006.

Selain itu, Adib juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ia tercatat sebagai instruktur Medical First Responder (MFR) Training USAID - ADPC Instruktur Basic Life Support (BLS) dan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 sejak 2002. Serta, instruktur MFR dalam Program PEER USAID di tahun yang sama.

Dapat Surat Protes dari PDSRKI 

Halaman
1234

Berita Terkini