PSM Makassar

Statistik Penguasaan Bola PSM Rendah, Pengamat: Jarak Antar Pemain Tidak Konsisten

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar

Disisi lain ada juga strategi bahwa bertahan itu adalah penyerangan yang efektif.

Maksudnya, tidak perlu  terlalu banyak menguasai pertahanan, tapi efektif dalam penyerangan.

"Tapi prinsip dalam permainan sepak bola itu, siapa yang menguasai  pertandingan, maka dia akan memenangkan pertandingan".

"Desain-desain dalam  memainkan sepak bola itu harus kelihatan di tim. Ada tim memang memenangkan pertandingan, tapi juga memenangkan  penguasaan bola," terangnya melalui telepon, Jumat (11/3/2022).

Namun, hal tersebut tak dilihat Syamsuddin Umar dalam PSM saat ini. Konsistensi  tak pernah ada.

Dia menyebut, jarak antara pemain dengan pemain lainnya secara kualitas passing tidak sesuai.

"Kadang kala longgar, kadang kala terlalu rapat. Passing dilakukan PSM terkadang  kualitas passingnya  terlalu cepat, kadang terlalu lambat," sebut eks pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000.

Jarak antara pemain itu harus konsisten. Baik dalam bertahan, transisi lapangan tengah maupun dalam hal menyerang.

"Jarak antara pertahanan, gelandang dan penyerang  kadang tidak konsisten juga. Kadang kala ada space di lapangan tengah. Itu saja harus dibenahi," turun Syamsuddin Umar.

PSM harus berpikir lolos dari jurang degradasi. Setelah itu membuat program untuk hadapi kompetisi musim depan.

PSM kini berada di peringkat 13 dengan 34 poin. Selisih  sepuluh poin dengan Persipura di zona degradasi (peringkat 16). 

PSM hanya butuh dua poin lagi untuk memastikan terbebas dari zona merah.

"Berpikir bagaimana lolos dai jurang degradasi. Bagaimana membuat program agar di kompetisi yang akan datang PSM lebih bagus lagi," pungkas eks Kadispora Sulsel ini.

Berita Terkini