Mubes IKA Unhas

Siapa Layak Mengganti JK?

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muh Iqbal Latief.

Muh Iqbal Latief

Dosen Sosiologi Fisip Unhas

Siapa pengganti Jusuf Kalla (JK) memimpin Ikatan Alumni Universitas hasanuddin (IKA-UNHAS) di masa datang?

Inilah yang selalu menjadi perbincangan publik di kalangan alumni Unhas akhir-akhir ini.

Setiap waktu di Medsos (group WA), warung kopi sampai di kampus pun – ramai alumni Unhas mewacanakan siapa yang cocok dan layak menggantikan JK.

Apalagi Musyawarah Besar (Mubes) IKA Unhas sebagai perhelatan kolosal alumni Unhas, berlangsung 4 sampai 6 Maret 2022 di Makassar.

Hari-hari terakhir ini, kota Makassar dibanjiri berbagai baliho ukuran jumbo dengan tagline “Selamat Melaksanakan Mubes IKA Unhas “.

Ada sejumlah alasan yang menarik alumni Unhas membincangkan pengganti JK;

(1) Mubes Unhas kali ini baru dilaksanakan setelah JK memimpin IKA Unhas 25 tahun lamanya;

(2) Alumni Unhas sudah menyaingi alumni universitas terkemuka di Indonesia, baik dari sisi jumlah maupun kualitas.

Berdasarkan data Humas Unhas (2021), jumlah alumni Unhas per tahun 2021 mencapai 184.443 alumni tersebar di seluruh Indonesia dan dunia.

Dari sisi kualitas, alumni Unhas juga sudah berkiprah di level kepemimpinan politik lokal, nasional dan global, ekonomi dan bisnis serta jabatan publik lainnya.

Saat ini alumni Unhas yang berada di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin adalah Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian RI;

(3) Menghadapi perhelatan pergantian kepemimpinan nasional Pemilu 2024, alumni Unhas perlu menguatkan barisan untuk mengukir prestasi dan kontribusi dalam kepemimpinan nasional seperti yang pernah ditorehkan JK sebagai Wakil Presiden dua kali;

(4) Ketua IKA Unhas pasca JK, merupakan figur yang kuat dan memiliki jejaring yang luas serta dihormati dan disegani.

Sebab tugas yang diemban bukan hanya untuk kepentingan alumni tetapi yang lebih penting adalah tanggungjawab untuk almamater.

Karena ketua IKA adalah personifikasi Unhas secara totalitas.

Kalau begitu, siapa yang layak mengganti JK sebagai Ketua IKA Unhas? Jika mengikuti perbincangan di medsos, tentu banyak figur yang diunggulkan.

Ada yang menyebut Syahrul Yasin Limpo (SYL), Andi Amran Sulaiman (AAS), Prof Idrus A Paturusi, Ir Haedar A Karim bahkan ada yang menyebut Mukhlis Fatahna yang juga Ketua Umum KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan).

Namun penentuan pengganti JK, harus tetap berdasar prinsip budaya Sulsel yang selama ini terpatri dalam sikap dan perilaku alumni.

Salah satunya adalah menghormati senior dan meminta petuahnya untuk menentukan ketua IKA Unhas.

Caranya, para senior alumni Unhas difasilitasi untuk berkumpul dan berembuk, siapa figur yang layak memimpin IKA Unhas pasca JK.

Jika para senior sudah bersepakat, maka diharapkan menjadi rekomendasi bagi peserta Mubes untuk menentukan pilihannya.

Pola penentuan Ketua IKA Unhas seperti ini, selain memenuhi makna filosofi dari bermusyawarah, juga memenuhi dimensi kearifan budaya Sulsel dengan prinsip sipakatau, sipakalebbi dan sipakainga.

Jika dimensi filosofi dan kearifan budaya tidak tercapai, barulah model demokrasi berbasis voting (pemungutan suara) dilakukan sebagai alternatif terakhir.

Sehingga di Mubes Unhas berlaku filosofi “ Yang Muda menghormati Yang Tua, dan Yang Tua mengasihi Yang Muda “.

Mentalitas Ayam Jago

Namun yang harus dihindari dalam mubes kali ini, sikap mau menang sendiri.

Dalam Bahasa yang sering digunakan Almarhum Prof Amiruddin (mantan Rektor Unhas dan Gubernur Sulsel), sering diistilahkan mentalitas “Ayam Jago “.

Sikap yang merasa dirinya saja yang hebat, jago dan tidak mau mendengarkan pandangan orang lain bahkan tidak mau bergandengan tangan untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan yang dibutuhkan IKA Unhas ke depan adalah kepemimpinan yang kolaboratif, visioner dan inklusif.

Biarkan mentalitas “ayam jago”, hanya sebagai catatan sejarah saja yang tidak layak lagi dipertontonkan.

Selamat bermubes, semoga menghasilkan Ketua IKA Unhas yang lebih baik prestasinya dibandingkan pendahulunya.(*)

Berita Terkini