"Kronologisnya sih sebelumnya baik-baik saja. Dari pagi memang agak murung. Saya tanya ada permasalahan apa dengan Z," kata Ade.
"Ternyata memang tidak ada masalah," sambungnya.
Ade juga menyebut jika adiknya sempat menunjukkan gelagat tak biasa sebelum berencana bunuh diri.
Kata Ade, model 29 tahun itu sempat berpamitan padanya dan mengungkap harapan agar keduanya kelak dapat bertemu di surga.
Sejak saat itu, Ade merasa ada yang tidak beres pada Ayu Aulia.
Ia bahkan sempat mengira bahwa percakapan Ayu dengannya hanyalah sekadar candaan semata.
"Habis dzuhur, ada tanda-tanda tidak baik. Dia bilang, 'Kak salat dzuhur. Nanti kalau kakak salat, kita ketemu di surga ya' saya anggap itu bercanda," ucapnya.
Ade pun mulai curiga lantaran hingga menjelang magrib, Ayu Aulia tidak keluar kamar.
"Dia tutup pintunya, dia dikunci. Sampai mau maghrib tidak bangun-bangun biasanya ingatin salat," ungkap Ade.
"Dibuka, diketuk-ketuk, dia udah nggak menjawab, ada setengah jam. Barulah kami dobrak pintunya," sambungnya.
Saat didobrak, terlihat pemandangan yang mengenaskan.
Ade mengatakan, dirinya menemukan Ayu Aulia dengan tangan penuh sayatan dan berlumur darah.
Tak hanya itu, Ayu Aulia juga menenggak 50 butir paracetamol namun nyawanya terselamatkan.
"Ternyata tangannya disayat dan adik saya ini sempat minum obat paracetamol 50 butir," pungkasnya.
Keterangan Polisi
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Beddy Suwendi, saat dikonfirmasi, Rabu (23/2/2022), sudah mengecek kondisi Ayu Aulia yang dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
"Penyebab atau motif (percobaan bunuh diri) karena stres. Itu berdasarkan keterangan korban," ujar Beddy.
"Alhamdulillah dia tertolong dan masih sadar di Instalasi Gawat Darurat (IGD)," tambahnya.
Kendati demikian, Beddy belum dapat secara detail mengungkap penyebab Ayu Aulia depresi.
Pihaknya bakal menunggu Ayu Aulia dalam kondisi lebih baik terlebih dahulu guna mendalami keterangan lebih lanjut dari korban.
"Kita menunggu dia tenang dulu, nanti kita akan wawancara lagi. Karena saat ini masih dapat penanganan," kata Beddy.
Sebelumnya, Beddy mengatakan peristiwa itu terjadi sekira pukul 18.00 WIB, tepatnya di Apartemen Puri Imperium Tower 1, Lantai 8, Unit 2, Kamar 1082, kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Aksi nekat itu diketahui setelah adanya laporan dari asisten korban bernama Timoti N Hamonangan kepada pihak sekuriti petugas lobi.
Kemudian petugas pun mengecek lokasi tersebut.
"Pukul 19.00 WIB, sekuriti Puri imperium melaporkan kejadian percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Ayu Aulia ke Polsek Metro Setiabudi, Jakarta Selatan," kata Beddy.
Mendapat laporan itu, pihak Polsek Metro Setiabudi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Salah satu asisten dari Ayu Aulia bernama Jery, tutur Beddy, sempat tidak memperkenankan petugas kepolisian untuk masuk, dengan alasan dari pihak keluarga tidak mengizinkan.
"Karena korban sedang ditangani oleh keluarga korban, dan nanti kalau semuanya sudah selesai baru akan melapor ke kepolisian," ujarnya.
Pada pukul 19.52 WIB, Building Manager Diah Apriyani menemui Timoti dengan Jery, dengan tujuan meminta agar polisi diizinkan masuk untuk melakukan pengecekan TKP.
Pihak Polsek Metro Setiabudi didampingi Diah dan petugas sekuriti melakukan pemeriksaan TKP pada pukul 20.05 WIB.
"Hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bercak darah yang berada di sofa ruang tamu apartement dan di kamar, selimut dan spray serta di dalam kamar mandi," kata Beddy. (Wartakotalive.com/Ramadhan LQ)
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.