Saat mendaftar kuliah farmasi di STIFA, ayah Ega sudah mulai sakit.
Kemudian pada Januari 2021, Ega mengikuti tes apoteker di Unhas secara online.
Ia pun dinyatakan lulus.
Saat ayahnya kritis di rumah sakit, Ega sedang mempersiapkan diri untuk ujian.
Tiga hari setelah ujian, Ega lantas berencana berangkat ke Jayapura untuk menjenguk ayahnya.
Namun belum sempat bertemu, ia mendapat kabar bahwa ayahnya telah menghebuskan nafas terakhir.
Jenazah ayah Ega kemudian diberangkatkan dari Jayapura pada 11 Februari 2022.
Tiba di Makassar, sebelum melanjutkan perjalanan ke Toraja, mereka istirahat di pondok Haleluya dekat bandara.
Saat itu Ega harus mengikuti Yudisium secara online.