Karena, sesudah saya mengikuti sidang Munarman, saya menemukan pola yang sama antara FPI dengan Boko Haram.
FPI adalah ormas agama lokal yang dikenal dgn ciri kerasnya.
Dan di dalam AD/ART organisasi mereka, pendirian negara agama adalah tujuan utama.
Maka berkembanglah FPI menjadi ormas jalanan yang menyerang orang-orang yang tidak mempunyai pandangan yang sama dengan mereka.
Ketika Munarman bergabung ke dalam, dia menawarkan diri untuk membesarkan FPI dan membuka hubungan dengan jaringan internasional untuk mendapatkan dana besar.
Dan Rizieq Shihab tertarik dengan ide itu, sehingga dia menaruh Munarman pada posisi penting di FPI.
Lalu mulailah Munarman bergerak dan melakukan baiat kepada ISIS dimana-mana.
Baiat itu penting sebagai bukti bahwa mereka setuju bergabung dengan ISIS.
Ini seperti "menjual jiwa kepada iblis" dimana yang sudah berbaiat atau menyatakan kesetiaan, tidak bisa mundur lagi atau dihukum mati.
Munarman melakukan baiat dimana-mana, bahkan dia hadir dalam acara baiat kepada ISIS di Makassar.
Dari hasil baiat di Makassar dan beberapa tempat inilah, bom-bom bunuh diri disebar ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke Filipina.
Untuk bisa menjadi anggota ISIS, maka FPI harus menunjukkan bukti bahwa mereka sudah melakukan teror.
Tapi Munarman pintar.
Dia memakai strategi memutar.
Teror bom bunuh diri itu tidak dia kaitkan dulu dengan FPI.