Kedua, UT dengan kapasitas dan competitive advantage yang dimilikinya harus menjadi instrumen strategis Pemerintah dalam upaya meningkatkan perluasan akses pendidikan tinggi termasuk bagi para lulusan baru SLTA yang punya prestasi yang bagus tetapi kurang beruntung secara ekonomis dan geografis.
UT tampil sebagai solusi memberikan layanan pendidikan tinggi untuk semua, sesuai taglinenya yaitu Making Higher Education Open to All.
Ke depannya Ojat berharap UT semakin diterima dan dicintai oleh semua kalangan.
Kehadiran UT yang dapat memberikan layanan pendidikan berkualitas sampai ke seluruh pelosok Nusantara dapat dijadikan mitra strategis seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas SDM di tanah air.
Untuk diketahui, 2021 lalu selain mengucurkan beasiswa SNMPTN, UT juga telah menggelontorkan berbagai beasiswa dan bantuan biaya studi lainnya misalnya beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah/KIP-K (dulu bernama Bidikmisi), Corporate Social Responsibility (CSR).
Beasiswa untuk mahasiswa penyandang Tuna Netra, beasiswa atlet dan mahasiswa berprestasi, program relaksasi uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19, dan bencana alam.
Total beasiswa yang disalurkan pada tahun 2021 mencapai angka 37 miliar rupiah.
Berbagai beasiswa yang diberikan UT merupakan bagian dari upaya UT untuk menggelorakan Program Wajib Kuliah sekaligus mengejar target APK sebesar 1 juta mahasiswa yang dimandatkan Pemerintah sejak era Menristek Dikti, Prof M Nasir beberapa tahun lalu.
Saat ini jumlah mahasiswa aktif di UT mencapai 350 ribu orang dan alumni telah menembus angka 1,8 juta orang.(*)