Opini Tribun Timur

Jurnalisme Utuh

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdul Karim, Majelis Demokrasi & Humaniora Sulsel.

Ia tak saja melengkapi informasi yang dijajakan media maenstream saat itu. Tetapi kehadirannya menambah referensi kaum urban.

Halaman berita olah raga misalnya, Tribun menyajikannya secara intens--khusus kabar tentang PSM Makassar, grup sepak bola yang dicandui kaum kota dengan foto/gambar jumbo.

Terkait itu, di sini pula Tribun Timur menjadi peletak dasar karya jurnalisme lokal. Foto master (ukuran jumbo) di halaman HL dan rubrik olah aga selalu dihadirkan.

Soal gambar/foto HL, Tribun tak pelit. Barangkali ia hendak menerapkan sebuah konsep dalam ilmu pendidikan, bahwasannya daya tangkap mata jauh lebih kuat dan awet dibanding telinga.

Di jendela lain, khususnya politik--kita lihat bagaimana Tribun Timur muncul pada moment tepat jelang penerapan Pilkada langsung di negeri ini, tahun 2005 silam.

Berita politiknya yang "provokatif" seolah terlibat mengkonsolidasikan pentingnya demokrasi lokal dipraktikkan.

Dengan kata lain, Tribun Timur hadir kala itu boleh jadi merepresentasikan aspirasi publik tentang urgensi Pilkada langsung sebagai anak kandung reformasi.

Ia menulis politik dengan dinamika yang sebenarnya sebagai politik kewarganegaraan.

Itulah karenanya melahap Tribun kala itu, terkadang berasa aktivisme. Ada wacana, ada kritik, ada dialektika. Ini semua tersaji di atas panggung Tribun Timur.

Tribun Timur memanglah panggung. Tetapi, ia tak sekedar panggung wacana.

Tak lama setelah didirikan, ia langsung memerankan diri layaknya panggung sebagaimana makna namanya "Tribun".

Di situ, orang-orang dari beragam kalangan-profesi berbondong datang; untuk sekedar ngopi di kantin, atau berdiskusi, atau promosi, atau mengadukan problemnya.

Di sinipun Tribun meletakkan tradisi baru media massa; "membuka pintu redaksi selebar mungkin untuk publik". Tribun Timur anti pada kalimat pelit ini; "selain karyawan dilarang masuk".

Tribun lantas melanjutkan tradisi itu dalam contentnya dengan menghadirkan "citizen report". Dan kehadiran "forum dosen" mungkin pula salah satu wujud bagaimana Tribun terbuka untuk semua.

Tetapi Tribun Timur tak mengikuti jejak ibu kandungnya, Harian Kompas yang menyajikan resep dapur, resep mengatasi penyakit, atau teka teki silang (TTS).

Halaman
123

Berita Terkini