TRIBUN-TIMUR.COM - Dorce Gamalama belakangan ini terus menjadi perbincangan.
Bukan hanya karena sakit yang dideritanya, namun juga wasiatnya yang ingin dimakamkan sebagai seorang perempuan jika meninggal kelak.
Sudah bukan rahasia lagi, Dorce Gamalama memang terlahir sebagai seorang pria.
Baca juga: Venna Melinda dan Ferry Irawan Menikah Maret, Terungkap Nasib Mantan Suami yang Nikahi Wanita Muda
Baca juga: ART Ungkap Kondisi Tukul Arwana Saat Ini, Ada Perilaku Tak Biasa saat Sule Tirukan Gaya Ea Ea
Bahkan Dorce pun dalam berbagai kesempatan terang-terangan mengungkapkan transformasinya dari pria ke wanita.
Di balik wasiatnya yang jadi sorotan, ternyata butuh waktu panjang bagi sang artis untuk mengganti kelaminnya lewat operasi.
Hal ini terkuak dari pengakuan sang dokter yang menangani operasi ganti kelamin Dorce Gamalama.
Siapa dokter itu dan bagaimana ceritanya?
Proses mengubah kelamin pria menjadi kelamin perempuan yang dilakukan Dorce Gamalama terjadi pada 1983.
Operasi ganti kelamin itu dilakukan Dorce Gamalama di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam acara Angin Malam RCTI yang tayang 2002 silam itu, Dorce Gamalama menceritakan keputusannya ini dia ambil setelah sempat mengalami kegundahan hati.
Ia bahkan mengungkap sosok dokter yang dipercayakannya untuk merubah kelaminnya.
Sosok Prof DR dr Johansyah Marzoeki dipilih Dorce Gamalama untuk melakukan operasi pergantian kelamin.
"Hatiku terketuk ingin coba-coba (mengganti kelamin)."
"Terus aku konsultasi dengan dokter (dr Johansyah Marzoeki)," kata Dorce Gamalama dalam acara yang dibawakan oleh Dewi Hughes tersebut.
Saat itu, Dorce Gamalama hanya melakukan konsultasi untuk mendapatkan masukan dari ahli, tanpa mengharapkan apapun.
Baca juga: Artis Meninggal di Pelukan Suami, Foto Detik-detik Kematian Viral, Penyakit Diderita
Baca juga: Kebohongan Artis Ngaku Jadi Tulang Punggung Keluarga Dibongkar Ibu Sendiri, Sang Artis Bela Diri
Dorce Gamalama bahkan diminta oleh dr Johansyah Marzoeki untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter lain, yakni psikiatri atau dokter yang menangani spesialis kejiwaan juga psikolog.
Ia juga harus menjalani tes HIV/AIDS terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Setelah beberapa bulan hasilnya keluar, Dorce Gamalama pun kembali bertemu dengan dr Johansyah Marzoeki.
Ia pun merasa gembira saat operasinya berjalan mulus dan sukses.
“Sebenarnya kita cuma berbeda tipis aja. Kau kelak bisa beranak, aku cuman bisa kasih enak,” candanya dalam acara yang dipandu Dewi Hughes itu.
Ia juga tak henti-hentinya memuji dan berterima kasih ke dr Johansyah Marzoeki.
“Dokter, kau adalah manusia yang selama ini aku impikan. Walaupun aku terlahir sebagai seorang yang lain daripada yang lain, tapi kau telah membuat aku manis daripada yang lain,” kata Dorce.
“Ini dokter luar biasa sekali, dia membikin orang yang tadinya nggak percaya diri jadi percaya diri,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, dr Johansyah Marzoeki memaparkan perihal operasi perubahan kelamin yang dijalani Dorce.
Menurutnya, operasi perubahan kelamin seperti yang dijalani oleh Dorce Gamalama memiliki prosesnya tersendiri.
"Jadi aturannya adalah, harus melalui suatu tim."
"Oleh karena itu, seperti yang dikatakan tadi, tidak bisa langsung saja saya lakukan operasi," kata dr Johansyah Marzoeki.
"Tapi harus dimasukkan ke dalam tim."
"Dan tim itu terdiri dari ahli bedah plastik, saya sendiri, kemudian ada ahli jiwa yang penting."
"Ada dua macam, yaitu psikiatri dan psikolog," sambungnya.
Selain itu, untuk menjalani operasi pergantian kelamin juga diperlukan melakukan konsultasi dengan dokter kandungan, dokter penyakit dalam, hingga dokter penyakit genetika.
Baca juga: Enji Baskoro Menyesal? 8 Tahun Berlalu Baru Sadar Betapa Pentingnya Ayu Ting Ting untuk Satu Hal Ini
Baca juga: Ingat Kapan Waktu Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar? Kini Disebut Sudah Punya Anak
"Itu semua diperiksa, untuk meyakinkan kalau benar-benar si calon (Dorce Gamalama) bukan karena nyontoh (ikut-ikutan)."
"Tapi betul-betul dorongan dalam dirinya," jelas sang dokter.
Setelah menjalani operasi ubah kelamin, untuk mengesahkan pergantian status, dokter akan memberikan surat pengantar yang berisi alasan dilakukannya tindakan pembedahan tersebut.
dr Johansyah Marzoeki juga menjelaskan sejumlah risiko yang dapat terjadi jika seseorang melakukan operasi ubah kelamin.
"Operasi ubah kelamin itu juga ada penyulit-penyulit yang bisa terjadi."
"Misalnya saja tertembusnya ke perut untuk membuat lubang, ke saluran kencing, dan yang lain-lain yang bisa menyebabkan penderitaan bagi si pasien."
"Untunglah sejauh ini itu tidak terjadi," pungkasnya.
Pandangan Ustaz Solmed soal Wasiat Kematian Dorce
Belakangan permintaan Dorce Gamalama soal kematiannya memang menuai sorotan publik.
Diketahui, artis senior Dorce Gamalama saat ini sedang menjalani proses pemulihan karena sakit diabetes.
Akibat penyakitnya, Dorce Gamalama saat ini kakinya sebelah kanan tidak bisa jalan lagi setelah ia jatuh dari toilet.
Melihat kondisinya yang semakin memprihatinkan, Dorce Gamalama sudah merasa jika umurnya tak akan panjang.
Maka dari itu, Dorce Gamalama memberi wasiat kepada anaknya, jika kelak meninggal dunia, ia ingin dimakamkan sebagai perempuan.
Baca juga: Siapa Shannon Wong? Kekasih Athalla Naufal Mendadak Viral di IG Usai Unggah Video Disiksa Orangtua
Baca juga: Jadi Sasaran Usai Kekasih Curhat Dianiaya Ayah, Venna Melinda Beri Pesan Menyentuh ke Athalla Naufal
Beberapa ustaz besar pun ikut angkat bicara mengenai keputusan yang dipilh oleh Dorce Gamalama.
Termasuk oleh Ustaz Solmed yang turut memberikan pandangannya terkait wasiat Dorce Gamalama.
Ustaz Solmed mengatakan, yang bertanggung jawab atas keputusan memperlakukan Dorce Gamalama adalah keluarga, dalam hal ini adalah orang yang masih hidup.
"Kalau jenazah udah meninggal mah, enggak ada urusan dimandikan dan tidak dimandikan, atau disalatkan."
"Itu kewajiban orang yang masih hidup," jelas Ustaz Solmed kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Minggu (30/1/2022).
Oleh karena itu, menurut Ustaz Solmed, kejujuran keluarga adalah kuncinya.
Manusia yang hidup yang bertanggung jawab untuk memutuskan memperlakukan jenazah nantinya.
"Ya harus jujur, harus benar-benar seperti apa keadaannya, ya begitu, keluarga yang bertanggung jawab, bukan mayat," lanjutnya.
"Mayat mah sudah meninggal, maaf-maaf, enggak dimandiin yang dosa yang hidup kok," sambungnya.
Ustaz Solmed menjelaskan lagi, seseorang yang sudah meninggal tidak lagi diperhitungkan wasiatnya, juga tidak memiliki tanggung jawab terhadap jasadnya.
"Iya, mayatnya tetap punya tanggung jawab sendiri, yang masih hidup ini yang harus memperlakukan mayat ini seperti apa, gitu," pungkasnya.
(TribunJatim.com/Alga)