Intinya semuanya harus gerak bersama, dan yang paling pasti kalau memang roda ini sudah seperti truk yang mulai berjalan jangan lagi dikasi lambat, maka dari itu kita harus gas full terus agar lebih kencang.
Ini yang mulai didorong sejak dua bulan terakhir, mulai sejak Januari kita akan terus gas habis-habisan untuk program ini.
“Intinya bagaimana kita bisa bergerak bersama untuk membangkitkan prekonomian daerah melaui sektor pariwisata, karna dengan inilah kita bisa secepatnya bangkit dari dampak pandemi ini,” tandasnya.
Ada lima strategi yang kita persiapkan agar pariwisata Sulsel bisa bagkit, jelas Devo, yang pertama yaitu sinergi untuk melakukan promosi pariwisata berbasis digital.
Salah satunya seperti program live yang dilakukan Tribun Timur ini jauh lebih efektif, karna akan meningkat animo masyarakat untuk berwisata dan bisa mengulang-ulang untuk melihatnya.
Kemudian yang kedua yaitu kita akan bersinergi untuk mengembagkan desa berbasis wisata, sehingga nanti bukan hanya satu objek wisata yang diperhatikan tapi desa wisatanya.
Karena di situ selain objeknya ada, dan harus diperhatikan bagaimana sarana dan prasarananya, dan harus juga diperhatikan bagaimana infrastrukturnya, dan bagaimana keterlibatan masyarakat yang ada di wilayah itu.
“Kemudian yang ketiga sinergi untuk membuat new episentrum pariwisata, dalam hal ini kita akan mencari destinasi wisata baru yang mempunyai hal-hal yang baru, apakah itu destinasi baru, atau event yang menarik, atau apaun yang ada di daerah yang menarik yang bisa membuat daerah ini bisa kita angkat,” paparnya.
Seperti contoh di Jeneponto itu kita akan dorong untuk mejadi new episentrum Sulsel dalam sektor pariwisata.
Apa yang menarik di Jeneponto?
Di Jeneponto wisata anginnya ada, lebih lanjut Devo, disana ada salah satu area pantai yang akan menjadi gait surfing yang anginnya nomor dua terbaik di dunia setelah brazil, dan itu sudah dilihat oleh atlit dari luar dan mereka sudah mengakui kalau ini tempat keren banget.
Kemudian kita mendorong teman-teman di Jeneponto untuk mendorong di sektor yang lain, akhirnya mereka memiliki wisata air terjun di atas rumbia, kemudian ada kopi, dan ada event yang disiapkan.
Selain itu disana juga ada PLTB, itu juga akan kita tata untuk menjadi destinsi wisata spot foto, jadi di sana nanti orang berfoto dngan spot yang berbeda, dan inilah yang akan kita akspos keluar.
“Yang keempat yaitu kita ingin ada pengembangan dari sinergi ini untuk mengembangkan kearifan lokal, cagar buda, dengan dikemas dan dilestarikan dengan event yang kekinian. Seperti Benteng Somba Opu, ini sudah cukup lama orang tidak tahu seperti apa kabarnya,” pungkasnya.
“Maka dari itu kita akan dorong untuk membuat beberapa iven disitu degan tema Benteng Somba Opu Culture Festival. Intinya kita mau bangkitkan kembali, apalagi Benteng Somba Opu ini adalah salah satu pusakanya Suslel,” tambahnya.