Artinya pemerintah menyiapkan 1,5 miliar untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Sulsel.
"Kami harap jangan ada panik buying, tadi sudah berjanji (distributor dan ritel) bahwa tidak akan ada lagi kondisi kelangkaan, kami sudah tandatangan pakta integritas dengan semua distributor dan ritel.
Sementara itu, pihak Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo ) Ivan Surianto David Tranku mengatakan, sesuai kesepakatan, kebutuhan ritel harus dipenuhi oleh distributor.
"Apabila distributor tidak melakukan sesuai kesepakatan, maka akan ada tindakan dari Aprindo dan juga pemerintah," tuturnya.
Dengan begitu kata dia, tidak ada lagi alasan bahwa tidak ada stok di ritel-ritel.
Menjawab hal tersebut, salah satu produsen distributor minyak goreng, PT Sentra 88, Andri Kurniadi mengatakan pihaknya sudah melakukan distribusi ulang ke semua ritel yang telah melakukan pengembalian barang.
"Kita kembalikan sesuai insturksi pemerintah, supaya mereka jual kembali dengan harga Rp14 ribu per liter," bebernya.
Sebelum melakukan distirbusi, pihak ritel juga harus berkomitmen untuk menjual minyak dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Distirbusi sesuai permintaan toko, tidak ada kelangkaan, cuma memang waktu itu instruksi satu harga kita lakukan penarikan, karena disubsidi, uang pemerintah di dalam yang harus kita pertanggungjawabkan," pungkasnya.Â
Diketahui, Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, kepolisian beserta pihak asosiasi ritel dan distributor melakukan pertemuan membahas penyediaan minyak goreng di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo. (*)