Itupun ketika mendapatkan ilham melalui mimpinya, dia belum bisa menentukan di mana lokasi pendirian pesantren.
Ia coba memaknai syarat dan pemberitahuan dalam lampu petromaks.
"Lampu petromaks kan gelap ke bawah dan terang ke samping. Berarti pesantren ini didirikan di tempat gelap matanya melihat agama," ujarnya.
K.H Lanre Said lalu melakukan perjalanan untuk mencari lokasi pesantren tersebut.
Beliau melakukan perjalanan ke Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Jawa dan Sulawesi. Bahkan di Sulawesi ia tak menemukan lokasi yang dimaksud. Sehingga dia tinggalkan Sulawesi menuju Jawa.
Sepuluh tahun di Jawa, dia juga belum menemukan lokasi sesuai petunjuk dan makna lampu petromaks.
Maka di akhir Juli 1975, K.H Lanre Said mendapatkan mimpi kembali bahwa pesantren ini ada di Indonesia Timur. Dia pun kembali ke Sulawesi.
Pada 5 Agustus, dia tiba di Tuju-Tuju, Kabupaten Bone. Tempat orang tua dan dia dibesarkan. Namun, pada saat itu dia belum memastikan tempat berdirinya pondok pesantren.
Barulah pada 7 Agustus 1975, K.H Lanre Said mendirikan pesantren. Diawali tujuh santri, di kampung Tuju-Tuju pada jam tujuh.
Di awal berdirinya pesantren, K.H Lanre Said mempersiapkan nama Pondok Pesantren Darul Ulum. Namun, melihat situasi yang tidak memungkinkan saat itu beliau tidak jadi mendirikan pesantren dengan nama tersebut.
"Beliau mempersiapkan nama Darul Ulum, tetapi seiring berjalannya waktu, Pesantren Darul Ulum sulit didirikan. Alasannya, banyak gangguan dan begitu besar kebencian orang-orang yang tidak menginginkan ada pesantren di Tuju-Tuju kala itu," terangnya Saad.
Melihat banyaknya gangguan, K.H Lanre Said mengurungkan sementara mendirikan Pesantren dengan nama Darul Ulum. Beliau menggantikan dengan pengajian dengan nama
Majlis Qurra Wal-Huffadh (MQWH).
Santrinya masih sedikit. Santri berasal dari desa-desa-desa MQWH dan jamaah dari orang-orang pendatang dari sekitar MTQH.
Tak ada bangunan di awal berdirinya pesantren ini. Beliau mengajarkan fiqh, baca dan tulis Alquran di rumah pribadi yang merupakan hasil warisan orang tuanya.
Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh rintangan, barulah pada 11 Oktober tahun 1993 Pondok Pesantren Darul Huffadh berdiri secara resmi. Bupati Bone ketujuh, Kolonel Andi Amir yang meresmikan secara langsung.