TRIBUN-TIMUR.MAKASSAR - Beberapa waktu terakhir masyarakat keluhkan kelangkaan minyak goreng.
Bukan soal harga mahal, pasalnya pemerintah sudah menetapkan minyak goreng dijual Rp 14 ribu per liter.
Namun yang dikeluhkan masyarakat ialah kelangkaan minyak goreng.
Masyarakat mulai sulit mendapatkan minyak goreng baik di toko ritel modern.
Bahkan, banyak masyarakat menduga adanya penimbunan minyak goreng oleh oknum tertentu.
"Susah dapat minyak goreng sekarang, kalau ke toko-toko selalu habis, kalau mau beli di pasar harganya masih tinggi," ucap salah satu ibu rumah tangga, Dewi Anugrah, Jumat (28/1/2022).
Respon Kepala Dinas Perdagangan
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menegaskan tidak ada penimbunan minyak goreng.
Ia juga menegaskan tidak terjadi kelangkaan, hanya saja pihak distributor masih melakukan penyesuaian atau rafaksi.
Karena pemberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga berlaku pada 19 Januari 2021.
Pada saat itu pula, para distributor baru melakukan penyesuaian dengan menarik stok-stok di retail maupun swalayan.
"Minyak harga lama sudah didistribusi yang ada di ritel itu ditarik kembali, dihitung berapa banyak, setelah itu baru dikembalikan," kata Ashari Fakhsirie.
Baca juga: Gratis Minyak Goreng di Indomaret, Cara Dapatkan
Sementara untuk di pasar tradisional, penghitungan juga sementara dilakukan.
Masa penghitungan barang atau penyesuaian ini diberi batas waktu hingga 31 Januari mendatang.
"Jadi nanti serentak berlalu satu harga Rp14 ribu per tanggal 1 Februari, semua ritel dan pasar tradisional," tegasnya.