TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 11.517 murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar telah menjalani vaksinasi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan, vaksinasi siswa bakal terus dilakukan secara bertahap hingga rampung.
"Anak SD yang sudah divaksin sebanyak 11.517. Ini merupakan murid SD negeri maupun swasta," ucap Muhyiddin, Selasa (24/11/2022).
Baca juga: Baru 290 Murid Sekolah Dasar di Luwu Timur Sudah Divaksin Dosis Kedua
Baca juga: Honorer Pemkot Makassar Ada 12 Ribu, BKPSDMD Minta Solusi Kemenpan-RB Soal Penghapusannya di 2023
Ia menyebut antusias siswa mengikuti vaksinasi lantaran jenuh mengikuti pembelajaran secara daring.
Sehingga sejauh ini tak ada kendala dalam vaksinasi anak.
Tetapi, orangtua harus tetap memastikan kondisi anaknya layak vaksin.
"Makanya orang tua harus mendampingi anaknya saat vaksin Covid-19, nanti kan discreening kalau memang ada riwayat penyakit tergantung nanti laporan hasil akhirnya," ujarnya.
Sementara Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mengatakan, target vaksinasi anak sebanyak 144.145.
Capaian tersebut terus digenjot sejak dimulai pada Jumat 14 Januari 2022 lalu.
"Tentunya ini jadi bagian percepatan pencapaian 100 persen vaksinasi untuk Kota Makassar dan sejauh ini pelaksanaan berjalan lancar," terangnya.
Pihaknya juga telah meminta pendekatan secara persuasif dengan memasifkan sosialisasi ke orangtua siswa.
"Disdik sudah minta surat persetujuan orang tua terkait pemberian vaksin ke anak-anak SD," tuturnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa sekolah tak bertanggungjawab terhadap dampak vaksin Covid-19.
Mereka diminta menandatangani surat pernyataan yang dikeluarkan oleh sekolah.
Hal ini dicurigai menjadi penyebab orang tua ragu memvaksin anaknya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan mengaku akan memastikan dan mengusut persoalan ini ke dinas terkait.
"Kemarin kan presiden juga sudah (imbau tak gunakan surat pernyataan), inilah saya selalu bilang ada kehancuran birokrasi. Mental-mental begini kan tidak tanggung jawab," tegasnya.
Danny mengaku akan memanggil Dinas Pendidikan dan kepala sekolah untuk membahas persoalan ini.
"Saya akan panggil, karena saya ke kantor mau urus vaksinasi," tandasnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo menilai hal ini terjadi lantaran buruknya komunikasi dan ketidakmampuan sekolah meyakinkan orang tua siswa.
"Ketika ini berhasil (meyakinkan orang tua), maka pasti antusiasmenya tinggi seperti vaksin biasa," katanya.
"Kita harus dorong, kepala sekolah agar bisa meyakinkan khusunya kepada komite sekolah kemudian ke orang tua siswa bahwa ini (vaksin) aman," pungkasnya. (*)