Ibu Kota Baru

Said Didu Prediksi Pembangunan Nusantara Ibu Kota Baru Akan Bernasib Sama dengan Proyek Mobil Esemka

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Said Didu

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memprediksi pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur bakal bernasib sama dengan proyek mobil Esemka.

Ia menyebut, prediksinya tersebut dilatari karena pembangunan tersebut tidak dilakukan dengan study kelayakan yang cukup.

"Perkiraan saya, proyek IKN akan mangkrak seperti proyek-proyek lainnya yang tidak diawali dengan study kelayakan. Silakan publik mencatat mention saya ini," tulis Said Didu dikutip dari Twitter pribadinya, Rabu (19/1/2022).

Said Didu menambahkan, pada 2012 ia sudah memprediksi soa mobil ESEMKA yang digadang-gadang Jokowi kala itu.

Selain itu, ia juga pernah memprediksi mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang disebutnya tidak layak.

"2012 saya mention bahwa mobil esemka adalah bohong, 2016 saya mention bhw KA cepat tidak laik dan tidak layak serta jalan tol akan rugi," ungkapnya.

Seperti diketahui, dana untuk membiayai pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di tahap awal dipastikan menggunakan sebagian uang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022.

Pengamat ekonomi Universitas Airlangga, Rahma Gafmi menyampaikan, dana untuk bangun IKN diharapkan tidak mengganggu anggaran khusus Covid-19.

"Jika memang anggarannya ada hemat saya tepat, selama IKN tidak mengganggu anggaran khusus COVID-19. IKN merupakan salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional," ujar Rahma kepada Tribunnews, Rabu (19/1/2022).

Rahma berpandangan, jika IKN cepat terealisasi, maka akan menyerap investasi lebih besar sehingga dipredisi akan menyerap hingga 100 ribu tenaga kerja pada tahun pembangunan pertama, dan menyerap 5 jt tenaga kerja hingga 2045.

"Hal ini sangat membantu akselerasi pemulihan ekonomi akibat COVID-19. Hemat saya apa yang dilakukan pemerintah kalau kita lihat dari kacamata proyek itu sendiri dan msh perlunya stimulus fiskal di tengah pandemi," imbuh Rahma.

Ia berpandangan, IKN dapat menjadi momentum Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja yang cukup besar sehingga mendorong daya beli masyarakat didaerah cukup tinggi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah belum membagi dana PEN 2022 secara rinci.

Untuk itu, pemerintah akan memasukkan IKN menjadi salah satu dari program pemulihan ekonomi.

"Jadi ini akan kami desain baik untuk 2022, seperti diketahui 2022 paket pemulihan ekonomi Rp450 triliun masih belum dirinci seluruhnya. Jadi ini nanti mungkin bisa dimasukkan dalam bagian program PEN," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Selasa (18/1).

Halaman
1234

Berita Terkini