Bidan Dipecat di Lutra

Mogok Kerja di RSUD Andi Djemma Masamba Lutra Ternyata Kerap Terjadi, Ini Selengkapnya

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mogok kerja dilakukan ratusan tenaga magang atau sukarela di RSUD Andi Djemma, Masamba, Luwu Utara, Sulsel, Selasa (25/4/2017).

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Aksi mogok kerja bukan hal baru di RSUD Andi Djemma Masamba.

Mogok kerja di rumah sakit milik Pemkab Luwu Utara sudah kerap terjadi.

Pada 30 April 2018 lalu, 313 pegawai non ASN melakukan mogok kerja.

Mereka menuntut kejelasan status.

"Kontrak 2017 habis, kami belum mendapatkan kontrak lagi, makanya kami meminta kejelasan dari direktur RSUD," kata koordinator aksi, Muhammad Yusri, ketika itu.

Saat itu, direktur, kata Yusril, tidak memperhatikan nasib mereka.

Ia lebih mengutamakan persoalan akreditasi rumah sakit.

Mogok kerja yang dilakukan ratusan tenaga magang di RSUD Andi Djemma juga terjadi pada Selasa (25/4/2017).

Itu karena Surat Keputusan (SK) terkait status mereka belum jelas.

Ketika itu, pelayanan di rumah sakit pelat merah terganggu akibat aksi tersebut.

Pasien terlantar, tidak tertangani oleh tenaga medis.

"Pertemuan sebelumnya kami dijanji SK diberikan hari ini. Tapi belum ada," kata salah satu tenaga medis.

Direktur RSUD Andi Djemma saat itu, Rusfan Ramly, meminta tenaga magang bersabar.

"SK sudah ada di tangan bupati tapi belum ditandatangani," ucapnya.

Puluhan karyawan RSUD Andi Djemma juga demontrasi di depan rumah sakit pelat merah, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Masamba, pada Jumat (4/11/2016).

Halaman
12

Berita Terkini