Angin Puting Beliung di Makassar

Korban Angin Puting Beliung di Rappokalling: Kami Butuh Terpal, Selimut, Popok dan Makanan Kasihan

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah warga di Jl Dg Tantu, Kelurahan Rappokalling, Makassar, rusak akibat angin puting beliung, Kamis (20/1/2022) siang.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Korban angin puting beliung di Jl Dg Tantu Lorong 4, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, berharap bantuan pemerintah.

Pasalnya, rumah mereka rusak akibat terjangan angin yang disebut warga terlibat berputar-putar itu.

Seperti yang diungkapkan Zainal Abidin (53) salah satu warga yang rumahnya porak-poranda akibat hempasan puting beliung.

"Kalau bisa segera ada bantuan terpal, selimut, sama popok bayi dan juga makanan kasihan, karena kita ini belum sempat juga memasak dari pagi," kata Zainal Abidin.

Selain bantuan yang bersifat sementara itu, ia juga berharap agar mendapatkan bantuan materia bangunan.

"Kalau bisa ada juga bantuan balok, sama seng agar ini rumah bisa diperbaiki kembali," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Rappokalling, Salma mengaku sementara berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penyaluran bantuan tersebut.

"Kita sementara menyurat ke Dinsos dan penanggulangan bencana agar bagaimana warga bisa dapat bantuan," ujar Salma.

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, mencatat terdapat dua rumah rusak berat dan dua rusak ringan.

Empat rumah itu dihuni tiga kelapa keluarga dengan total 11 jiwa.

Dari rumah rusak itu, rumah Zainal Abidin yang terparah.

Rumahnya yang berlokasi di bantaran Sungai Tallo, tampak porak-poranda.

Seluruh atapnya diterbangkan angin yang berhembus kencang itu.

Perabotan rumahnya juga tampak berantakan. Bahkan, dua televisinya, rusak terbanting.

"Sempat terangkat memang ini rumah tadi baru terban semua mi itu seng," kata Zainal Abidin ditemui di rumahnya.

Halaman
12

Berita Terkini