Apa lagi, jika melihat permainan Persik ketika lawan Persikabo 1973.
Macam Putih kala itu lebih layak menang. Persik tampil lebih baik lawan Laskar Padjadjaran.
Namun, hasil akhir pertandingan, Persik kalah 1-2 dari Persikabo 1973.
"Jadi saya memang prediksi di pertandingan ini (red, lawan Persik) menjadi pertandingan sulit," katanya.
Joop Gall menilai pemain mempersulit rekannya sendiri. Lantaran lebih banyak diam.
Baca juga: Skor Akhir PSM Vs Kediri Imbang, Pelatih Joop Gall Salahkan Pemain
Baca juga: Ditahan Imbang Persik, Pelatih PSM: Pemain Mempersulit Rekannya Sendiri
Jadi ketika ada pemain mendapatkan bola, ia kesulitan untuk mengambil keputusan yang akan dilakukan.
"Dengan berdiri terlalu statis, terlalu berdiam, jadi orang yang menguasai bola tidak tahu opsi-opsi apa yang mereka miliki," jelasnya.
Eks asisten pelatih Guangzhou City ini menginginkan, pemain lebih berani lagi bermain ke depan. Melakukan pergerakan tanpa bola.
"Yang saya mau dari tim dan sudah kita latihan sebelumnya, lebih berani lagi bermain ke depan dan melakukan gerakan tanpa bola yang berfungi baik, sehinggaemberikan opsi kepada si pemegang bola," pungkas Joop Gall.
Catatan Pengamat
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar memberikan sejumlah catatan kepada PSM.
Ia melihat PSM jarang melakukan double serangan.
Hanya menyerang sekali, lalu diserang balik. Padahal untuk mencetak gol itu harus menyerang. Jika bola direbut, maka harus direbut kembali.
"Serangan itu perlu bergelombang. Kadang-kadang di dukung oleh pertahanan, kadang didukung gelandang, sehingga serangan mengalir. Tadi tidak ada dilihat seperti itu.
Kecenderungannya menyerang, setelah itu diserang kembali," tuturnya, Selasa (18/1/2022).