TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pendataan kasus Covid-19 milik Satgas Covid Sulawesi Selatan dengan daerah berbeda.
Perbedaan data tersebut bukan pertama kali.
Pakar Kesehatan Universitas Hasanuddin, Prof Idrus Paturusi pernah mengungkap bobroknya pendataan covid-19 Sulsel.
Terdapat perbedaan data yang dirilis Satgas Covid Sulsel dengan milik laboratorium, tempat pemeriksaan sampel.
Teranyar, kasus di 24 kabupaten yang dirawat rumah sakit rujukan dan non covid-19 mengalami perbedaan.
Pada Minggu 9 Januari 2022, Satgas Covid-19 Sulsel merilis pasien dirawat di Rumah Sakit karena positif covid sebanyak 53 orang.
Terdiri dari 5 orang dirawat di ICU tanpa ventilator, 1 orang dirawat di ICU dengan ventilator, dan 47 pasien diisolasi di ruangan biasa.
Dalam data tersebut, jumlah pasien tertinggi ada di Kota Palopo sebanyak 17 kasus, disusul Makassar 12 kasus, dan Toraja Utara 9 kasus.
Lalu Bone 1 kasus, Bulukumba 2 kasus, Gowa 1 kasus, Luwu Timur 2 kasus, Luwu Utara1 kasus, Maros 2 kasus, Palopo 17 kasus, Parepare 1 kasus, Sinjai 1 kasus, dan Wajo, 4 kasus, sisanya nol kasus.
Hanya saja, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Palopo, dr Ishaq Iskandar membantah data tersebut.
Ia menegaskan kasus Covid-19 di Kota Palopo, Sulawesi Selatan nihil.
Baca juga: Video : Bupati Pinrang Pantau Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka
Baca juga: 2 Rumah Panggung Kembali Terbakar di Soppeng, Sehari Dua Kali Kebakaran di Bumi Latemmamala
“Palopo masih nihil kasus Covid-19,” ujar Ishaq Iskandar, Selasa (11/1/2021).
Ia menapik informasi bahwa Palopo tertinggi kasus Covid-19 di Sulsel.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Data Satgas Covid-19 Sulsel, Muliana Muhiddin, mengatakan, pihaknya menginput data sesuai dengan data rumah sakit.
Data diambil secara online melalui RS Online yang diinput masing-masing kabupeten kota.