Andika bercerita, hari itu juga, seseorang yang mengaku perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) datang ke kapal.
Tidak ada pertemuan resmi atau pengumpulan seluruh ilmuwan dan awak kapal.
Yang ia tahu, setelah perwakilan BRIN itu datang, mereka semua dipaksa menelan pil pahit menjelang tahun baru.
Mereka diperintahkan mengosongkan KR Baruna Jaya, kapal yang bukan sekadar alat transportasi bagi mereka, melainkan juga telah menjelma kantor atau boleh jadi rumah kedua.
Apa boleh buat, palu telah diketuk.
Andika, juga Ishak, tak peduli seberapa dalam dan seberapa dahsyat pengabdian yang telah dicurahkan selama ini, harus berkemas.
“Tidak ada surat juga, jadi lisan begitu saja dari pihak BRIN, cuma ngomong bahwa tanggal 1 (Januari 2022, kami) harus hengkang semuanya. Ya sudah, begitu saja,” ucap Andika.(*)