Camat Tomoni Timur lalu berjalan kaki menuju taman tempat korban membakar petasan.
"Tidak lama datang anak saya menangis kemudian saya tanya kenapa dan dijawab ditampar pak camat karena bakar petasan,” kata pelapor kepada polisi.
Sementara Camat Tomoni Timur Zulkifli saat dikonfirmasi mengakui telah menjewer dan menampar anak yang bermain petasan.
"Saya sudah minta maaf kepada orang tua korban," kata Zulkifli kepada TribunLutim.com.
Ia menceritakan, malam itu giginya sakit dan hendak membeli obat sakit gigi di apotek di wilayah Tomoni.
Malam itu juga, Zulkifli baru saja mengurus jenazah warganya.
"Saya sudah naik ke mobil mau ke Tomoni beli obat, tiba-tiba sopir jenazah bilang ke saya, kenapa itu anak main petasan sementara orang lagi salat Isya,"
"Saya langsung spontan mengarah ke taman, mau rencana saya tegur jangan main petasan karena orang lagi salat," katanya.
Pas turun dari mobil, petasan meletus di dekat kaki Zulkifli yang telah dibuang oleh korban.
"Pas saya turun dari mobil meletus lagi itu petasan di kaki ku. Spontan saya tampar yang besar dan saya jewer yang kecil, lalu menangis," katanya.
"Saya lalu suruh pulang itu anak karena sudah malam dan gerimis," imbuh dia.
Zulkifli sudah berusaha melakukan mediasi kepada orang tua korban dan sudah meminta maaf atas kesalahannya.(*)