Bukan Hoax, Inilah Orang Kebal dari Virus Corona, Seperti Punya Vaksin Alami dalam Darah
Bukan hoax, ternyata ada loh orang yang kebal dari virus Corona. Seperti punya vaksin Covid-19 alami dalam tubuhnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan hoax, ternyata ada loh orang yang kebal dari Virus Corona.
Seperti punya vaksin Covid-19 alami dalam tubuhnya.
Ternyata isu kekebalan massal diperoleh sejumlah orang-orang Jepang.
Hal tersebut bikin sejumlah ilmuan langsung melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi tubuh orang-orang Jepang tersebut.
Sejumlah ilmuwan percaya bahwa, berkat penemuan baru, mereka mungkin dapat menemukan pengobatan untuk orang-orang yang telah divaksinasi terhadap Covid-19. Hanya saja efektivitasnya berkurang karena penyakit yang mendasarinya.
Dikutip dari Japan Times, studi baru para ilmuwan di Riken Research Institute (Jepang) menunjukkan bahwa alasan mengapa Jepang memiliki lebih sedikit infeksi dan kematian Covid-19 daripada negara-negara Barat mungkin karena genetika.
Baca juga: Heboh Abdul Rahim Suntik Vaksin 17 Kali, Ini Kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Soal Efeknya
Baca juga: Gegara Pengakuan Abdul Rahim Joki Vaksin, Bupati Pinrang Evaluasi dan Perketat Vaksinasi
Kebanyakan orang Jepang mewarisi komponen sistem kekebalan yang dapat menghancurkan efektivitas vaksin virus Corona, termasuk virus SARS CoV-2, menurut para ilmuwan di Riken.
Ilmuwan mengatakan bahwa manusia memiliki dua lapisan kekebalan adaptif terhadap patogen berdasarkan kemampuan untuk "mengingat" infeksi sebelumnya dengan strain virus corona musiman seperti virus flu, virus MERS atau SARS.
Antibodi alami bertindak sebagai garis pertahanan pertama tubuh melawan patogen.
Kemudian, ketika virus memasuki tubuh, mekanisme pertahanan lain, respons imun yang kuat, terdiri dari sel T di dalam sel darah putih yang membunuh sel yang terinfeksi virus mulai bergerak.
Kunci utama mencegah infeksi Covid-19 serius yakni mengaktifkan sel T, yang juga merupakan tempat produksi antigen leukosit manusia (HLA).
Antigen HLA ini membantu sel T mengidentifikasi sel yang terinfeksi virus untuk dihancurkan.
Menurut mereka, tubuh manusia memiliki puluhan ribu jenis HLA, dan setiap orang memiliki jenis HLA sendiri yang diturunkan secara genetik.
Hingga saat ini, penelitian tentang jenis HLA dan hubungannya dengan virus SARS-CoV-2 telah dilakukan, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.
Tak jelas apakah ketika kita terinfeksi Covid-19, sel T "mengingat" infeksi masa lalu dengan strain virus Corona untuk "membangunkan" sel T dan mengaktifkan "kekebalan silang" untuk membunuh SARS-CoV-2 virus dan variannya atau tidak.