Tribun Pinrang

Gegara Pengakuan Abdul Rahim Joki Vaksin, Bupati Pinrang Evaluasi dan Perketat Vaksinasi

Penulis: Nining Angraeni
Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdul Rahim saat diambil sampel darahnya di ruang Anev Satreskrim Polres Pinrang, Selasa, (21/12/2021) malam.

TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Pasca viralnya joki vaksin yang dilakukan Abdul Rahim (49), Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi dan memperketat proses vaksinasi.

Hal itu dikatakan Ketua Satgas Covid-19, Irwan Hamid saat dikonfirmasi, Kamis (23/12/2021).

"Pelaksanaan vaksinasi akan berjalan normal. Namun, kita evaluasi secara administrasi. Saya sudah minta kepada petugas untuk melakukan verifikasi lebih ketat kepada warga yang hendak divaksin," katanya.

Dikatakan, kejadian Abdul Rahim yang lolos menjadi joki vaksin tersebut memang agak sulit dijangkau oleh petugas.

Mengingat setiap harinya ada ratusan bahkan ribuan warga Pinrang yang ikut divaksin.

"Terlebih lagi, warga saat divaksin harus memakai masker. Jadi sulit kita deteksi satu-satu," jelasnya.

Kadis Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres Pinrang.

Mengingat data 15 orang yang menggunakan jasa joki vaksin Abdul Rahim sementara didalami oleh pihak kepolisian.

"Jika 15 orang tersebut sudah didapat, kami akan tetap melakukan vaksinasi kepada mereka. Karena namanya sudah terdaftar," ucapnya.

Kejadian ini, menurut Dewi, menjadi pelajaran bagi semua tim vaksinator di Puskesmas.
Agar lebih mencermati seseorang yang melakukan vaksinasi.

"Karena beberapa bulan ini kami melakukan percepatan vaksinasi, kadang-kadang kita tidak detail lihat KTP atau orangnya. Karena setiap harinya vaksinator menghadapi ratusan hingga ribuan warga untuk divaksin," jelasnya.

Kendati demikian, kasus Abdul Rahim ini dijadikan sebagai pelajaran untuk proses vaksinasi yang lebih baik lagi.

Sebelumnya diberitakan, Abdul Rahim (49), warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, sudah menjadi joki vaksin selama tiga bulan.

Dalam rentang waktu tiga bulan itu, ia sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali.

Awal menjadi joki, Abdul Rahim menerima tawaran dari kenalannya untuk digantikan divaksin.

Setelah berhasil, ia kemudian mendapatkan pelanggan selanjutnya dari mulut ke mulut.

"Kalau menawarkan diri ke orang untuk digantikan vaksin itu pernah. Tapi, ada beberapa juga teman-teman yang langsung meminta," kata Rahim sapaan akrabnya, Selasa, (21/12/2021).

Dalam melancarkan aksinya itu, Rahim hanya membawa fotocopy KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi.

"Bawa  fotocopy KTP orang yang mau divaksin. Kemudian tunggu petugas panggil nama," bebernya.

Ia mengaku, petugas tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang yang ia wakili untuk divaksin.

"Kadang pakai masker kadang juga tidak," ucapnya.

Dalam sehari, Rahim pernah mendapatkan vaksinasi sebanyak tiga kali.

"Biasa dua kali sehari. Tapi pernah tiga kali sehari saya disuntik vaksin," ucapnya.

Rahim mengaku tidak merasakan efek dari vaksinasi tersebut. 

"Tidak ada. Biasa saja," ucapnya. 

Menurutnya, efek vaksin tidak ia rasakan karena sebelum dan sesudah vaksin ia meminum air kelapa. 

"Saya minum air kelapa sebelum dan sesudah divaksin," tuturnya. 

Lebih lanjut, Rahim mengaku jika sudah 14 orang yang ia wakili untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.

Rata-rata ke 14 orang tersebut adalah kenalan Rahim yang berada di lingkungan rumahnya.

"Rata-rata orang dikenal dan dekat rumah," imbuhnya.

Rahim mendapat upah Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu setiap kali mewakili orang untuk divaksin.

Alasan Rahim ingin divaksin untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

"Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan ji. Kalau ada yang panggil saya pergi," imbuhnya.(TribunPinrang.com)

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani

Berita Terkini