Musda Demokrat Sulsel

Demokrat Selayar Harga Mati Dukung Ni’matullah, Sindir Perolehan Kursi Demokrat Maros di Pileg 2019

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Abdul Azis Alimuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah Erbe berkunjung ke Posko Energi Maros, yang dikoordinir Bakal Calon Bupati Maros Amirullah Nur.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Demokrat Selayar Andi Mahmud menyatakan dukungan kepada petahana Ketua Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe di musda.

“Demokrat Selayar memberikan rekomendasi dukungan ke Pak Ullah,” ujar Mahmud, Selasa (21/12/2021).

Ia menilai, kepemimpinan Ullah berhasil dalam satu periode. Ia menyebutkan sejumlah indikator.

“Dalam level organisasi kita kan ada DPP, DPD, dan DPC."

"Kita harus memberi apresiasi bagi Pak Ullah, saya kira Pak Ullah mampu mempertahankan kursi DPD 90 persen,” katanya.

Baca juga: Irwan Hamid, Syukur Bijak Jelaskan Mengapa Pilih Aco di Musda Demokrat Sulsel, Ullah Bilang Begini

Meski kursi parlemen turun, Mahmud menilai capain Ullah Cs sudah melebihi target dari DPP. Menurutnya, capaian Ullah jauh melebihi capaian DPD di provinsi lain.

Ilham Arief Sirajuddin (IAS) datang sowan dan meminta restu kepada Reza Ali, di Cafe Ombak, Makassar, Senin (20/12/2021) malam. (dok pribadi)

“Terkait kinerja tentu ada yang berhasil dan juga belum. Terkait kursi parlemen saya kira masih diatas target nasional ya,” katanya.

“Di provonsi itukan turunnya 1 kursi. Kalau di DPR RI juga turunnya 1 kursi. Dibanding dengan DPD lain di seluruh Indonesia, DPD Sulsel dalam penilaian saya berhasil,” katanya.

Mahmud melanjutkan, banyak pengurus DPC yang gagal.

Baca juga: Aco Kumpul 16 Pemilik Suara Jelang Musda Demokrat Sulsel, Ullah: Yang Tentukan Ketua Itu DPP

Ia mencontohkan ada kehilangan tiga kursi, ada juga kehilangan dua kursi, dan satu kursi.

“Seperti Demokrat Selayar 2014 meraih tiga kursi, mampu dipertahankan pada Pemilu 2019 tetap tiga kursi,” katanya.

“DPC yang berkurang kursinya disalahkan siapa? Apakah kesalahan ini diserahkan ke DPD semua?,” tanya dia.

“Terus yang kursinya bertahan dan bertambah apakah itu bukan kesuksesan DPC bersama DPD?” kata Mahmud.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Orang yang Main Kripto dan Untung Harus Bayar Pajak

Perolehan kursi Demokrat di DPRD Maros terus menurun.

Ilham Arief Sirajuddin didampingi Ketua DPC Demokrat Maros Amirullah Nur Saenong menemui Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief di Jakarta, Kamis (2052021) siang. (Tim IAS)

Pada Pileg 2009, parta Demokrat Maros mengontrol empat kursi.

Lalu di Pileg 2014 silam turun menjadi tiga kursi.

Kemudian pada Pileg 2019 lalu, tersisa satu kursi.

Mahmud mengajak kader-kader Demokrat Sulsel membandingkan capaian kepemimpinan sesuai dengan level organisasi di mana kita berada.

Menurutnya perbandingan capaian kepemimpinan Ullah seharusnya dibandingkan dengan DPD lain di Indonesia.

“DPC ya juga dengan DPC di dalam level DPD masing-masing. Karena ini semua adalah kerja organisasi,” katanya.

“Masing-masing pemimpin ada kelebihan dan kekurangan,” Mahmud menambahkan.

Baca juga: Besok Musda Demokrat Sulsel Digelar, Aco atau Ullah Ketua?

Kolase foto Ilham Arief Sirajuddin dan Ni'matullah Rahim Bone. (Foto Ari Maryadi Tribun Timur) (TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI)

Ia pun mengajak kader-kader Demokrat membandingkan capaian kepemimpinan sesuai dengan level organisasi di mana kita berada.

Menurutnya, perbandingan capaian kepemimpinan Ullah seharusnya dibandingkan dengan DPD lain di Indonesia.

"DPC ya juga dengan DPC di dalam level DPD masing-masing. Karena ini semua adalah kerja organisasi. Masing-masing pemimpin ada kelebihan dan kekurangan," kata Mahmud

Menurut Mahmud, LPJ bukan sesuatu hal harus diterima atau ditolak. Bentuk seharusnya dalam bentuk dukungan.

"Kalau tidak mendukung Pak Ulla secara tidak langsung sudah menolak apa yang berhasil dan belum berhasil. Saya kira tidak perlu ditarik-tarik ke pada LPJ," katanya.

"Karena LPj menyangkut kerja kita semua. Semua pengurus DPD dan DPC. Dengan kata lain kita sendiri yang menolak pekerjaan kita bersama-bersama selama 5 tahun," ujarnya.

Sementara Ketua Demokrat Sinjai Muhammad Nasyit Umar membeberkan pandangan berbeda terkait kepemimpinan Ullah.

Beredar foto Ni'matullah Erbe bertemu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. (Demokrat Sulsel)

Di antaranya yakni berkurangnya kursi di parlemen, baik tingkat provinsi maupun sejumlah kabupaten/kota.

Di DPRD Sulsel terjadi pengurangan satu kursi dari 11 jadi 10 kursi.

Lalu di Maros dari empat kursi tersisa satu kursi, Pangkep dari empat kursi tersisa satu kursi, dan Barru dari tiga kursi tersisa satu kursi.

“Belum lagi Demokrat kehilangan satu kursi DPR di Dapil II. Mengapa semua kemerosotan drastis ini bisa terjadi?,” katanya.

“DPP harusnya punya instrumen untuk menilai rapor kinerja Pak Ullah memimpin partai, yang sempat meraih posisi dua besar di Sulsel ini. Apalah arti klaim loyalitas yang diwarnai kinerja anjlok?” tuturnya.

Baca juga: Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire 21 Desember 2021

Nasyit turut menyoroti Ulla tidak melantik para pemegang SK Ketua DPC. Dari 24 kabupaten/kota, hanya DPC Demokrat Makassar yang dilantik.

Sedangkan, 23 DPC lain berjalan tanpa pelantikan sampai hari ini.

Nasyit menilai, Ulla mengabaikan janji untuk melantik para pengurus DPC masing-masing secara akbar.(*)

Berita Terkini