Keuntungan akan ada di kubu The Lions, mengingat mereka akan selalu tampil di Stadion Nasional Kallang walaupun babak gugur Piala AFF mengenal konsep kandang dan tandang.
Singapura sendiri lolos dari Grup A dengan mengemas 9 angka. The Lions bisa merontokkan semua lawan, kecuali Thailand.
Tim asuhan Tatsuma Yoshida menggasak Myanmar 3-0, menenggelamkan Filipina dengan skor tipis 1-2, lalu membungkam Timor Leste 2 gol tanpa balas.
Satu-satunya kekalahan terjadi lawan Thailand, kala Singapura dipermak 2-0.
Jika dibandingkan dengan semua peserta semifinal Piala AFF, Singapura adalah tim dengan jumlah gol paling sedikit (7 gol), di bawah Indonesia (13 gol), Thailand (10 gol), dan Vietnam (9 gol).
Namun, dari rekor kebobolan, The Lions ada di atas Indonesia, hanya koyak 3 kali berbanding 4 milik Garuda.
Selain itu, Singapura bisa melakukan 2 clean sheet dari 4 pertandingan fase grup.
Ini berbeda dengan Indonesia yang justru satu-satunya catatan tidak bisa terbobol dalam 90 menit terjadi ketika melawan Vietnam (0-0).
Dibandingkan dengan Singapura, peringkat FIFA Indonesia lebih rendah.
Per November 2021, Garuda hanya ada di urutan 166, sedangkan The Lions 6 tingkat lebih baik (nomor 160).
Namun, Indonesia sudah membuktikan peringkat FIFA bukanlah segalanya.
Selama fase grup, pasukan Shin Tae-yong mengalahkan Kamboja (peringkat 170) dan Laos (peringkat 185).
Selain itu, Garuda bisa menahan imbang Vietnam yang peringkat 99 FIFA, lalu menundukkan Malaysia yang urutan 154 FIFA dengan selisih 3 gol.
Di sisi lain, Singapura juga demikian. Memang mereka dengan mudah bisa menyikat Timor Leste yang urutan 194 FIFA.
Namun, 2 kali The Lions bisa menumbangkan lawan yang secara peringkat lebih tinggi, yaitu Myanmar (nomor 148 FIFA) dan Filipina (urutan 126 FIFA).