TRIBUN-TIMUR.COM - Presenter kondang Jeremy Tety hingga kini belum pernah menikah.
Jeremy berbeda dengan oarang pada umumnya, yang impikan menikah.
Pria yang besar di Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut kini sudah berusia 53 tahun.
Namun diusianya tersebut Jeremy masih betakh menyandang status lajang.
Tak jarang yang mengakhiri masa lajang dan memilih menikah di usia yang sangat muda.
Meski demikian masih banyak yang memilih untuk tak menikah seumur hidup.
Seperti keputusan yang diambil presenter kondang ini.
Sudah berusia 53 tahun, artis ini ngaku bahwa dirinya tak ingin menikah karena sudah terikat janji.
Bukan janji biasa, janji ini ternyata amat sakral loh.
Ia pun akan menjaga janji ini sampai akhir hayat.
Siapa, ya?
Betah Melajang di Usia 53 Tahun
Artis belum menikah di usia sudah kepala lima ini adalah Jeremy Teti.
Sosok Jeremy Teti tentunya tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Namanya dikenal sebagai seorang presenter berita papan atas.
Ia juga dulu dikenal sebagai jurnalis yang pemberani.
Namun, dia memutuskan mengakhiri karir jurnalistiknya dan beralih menjadi artis hiburan hingga kini.
Meski gemilang sebagai jurnalis dan memiliki popularitas, Jeremy belum juga menikah hingga usianya kini menginjak 53 tahun.
Melihat Jeremy yang masih lajang, Deddy Corbuzier pun penasaran dan langsung mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.
Janji Jaga Orang Tua
Bukan tanpa alasan, ternyata Jeremy telah memiliki janji untuk selalu menjaga orangtuanya yang sudah ia ikrarkan dengan Tuhan.
Hal itu lah yang membuatnya memutuskan untuk tidak akan pernah menikah.
Diketahui, ayah Jeremy kini sudah berusia 85 tahun.
Sang ayah pun saat ini sudah sekit-sakitan.
Bahkan, sang ayah pernah berharap ingin segera meninggal di tengah pandemi Covid-19.
"Hidupku, aku mencari kebahagiaan dengan caraku sendiri dan bisa membahagiakan orang tuaku sampai akhir hayatnya."
"Aku enggak mau orang tuaku susah di hari tuanya. Itu janjiku kepada diriku, orangtua dan pada Tuhan," tutur Jeremy.
Jeremy merasa paling bertanggung jawab untuk mengurus orangtuanya.
Hal tersebut lantaran saudara-saudara kandungnya sudah punya keluarga.
Jeremy melihat bahwa dia tak butuh menikah karena melihat saudara-saudaranya tak punya waktu untuk ayahnya.
"Buktinya orangtua gue juga hidup sendiri, enggak ada yang ngurusin, anaknya pergi semua," ungkapnya.
Ia juga mengaku sama sekali tak peduli dicemooh netizen karena tak kunjung menikah.
Bahkan tak jarang ia disebut sebagai penyuka sesama jenis.
Baginya, kebahagiaan sesungguhnya adalah sekarang adalah melihat sang ayah bisa bahagia sampai akhir hayat.
"Terserah orang, netizen mau ngomong apa, yang penting orangtua gue hidup sampai akhir hayat," tutur Jeremy.
Perjalanan hidup
Nama Yeremias Chornelus Teti atau yang lebih dikenal sebagai Jeremy Teti tak asing bagi penonton program berita di televisi.
Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.
Berbincang dengan Helmy Yahya, Jeremy menceritakan masa kecilnya yang dia lewatkan di Atambua (Nusa Tenggara Timur) yang berbatasan langsung dengan Timor Timur (kini Timor Leste).
Dia pernah tidur di terminal bus dan stasiun demi mengejar mimpinya sebagai presenter televisi. Seperti apa kisah hidup Jeremy Teti?
Berikut rangkumannya.
Hidup di tengah peperangan Jeremy Teti lahir dan besar di Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Timur.
Sejak kecil, Jeremy melihat langsung konflik berdarah yang terjadi di Timor Timur ketika itu.
Jeremy Teti merasakan bagaimana melewati masa sekolah di tenda pengungsian.
Dia juga harus berpindah-pindah sekolah demi keselamatan dirinya.
Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," kata Jeremy.
Kuliah dan bekerja di Yogyakarta Setelah menyelesaikan sekolah menengah di kampung halaman, Jeremy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Kartika Bangsa, Yogyakarta.
Jeremy pernah menjajal kerja sebagai karyawan di bagian administrasi sebuah perusahaan di Yogyakarta.
"Gaji Rp 100.000 tahun 1993. Aku bagian admin. Kuliah jurusan adiminstrasi negara, kerjanya urusan eksim, ekspor impor," ucapnya.
Pekerjaan tersebut membuatnya mengerti tentang semua prosedur cara pengiriman barang ke luar negeri.
Mulai tertarik di dunia penyiaran Belajar di jurusan ilmu administrasi negara tak mengurungkan niat Jeremy Teti masuk dunia penyiaran atau broadcasting.
Ketika ilmunya dirasa cukup setelah belajar dasar-dasar dari broadcasting melalui beberapa acara yang ada di Surabaya, dia memberanikan diri untuk mendaftar ke berbagai stasiun televisi
"Aku beranikan diri ngelamar ke semua stasiun TV, ke RCTI, Indosiar, TVRI, SCTV Surabaya," kata Jeremy.
Tidur di terminal bus dan stasiun Jeremy Teti rela keliling naik turun bus dan kereta untuk mendaftarkan diri ke berbagai stasiun televisi.
"Keliling semua naik kereta, turun kereta, naik bus, turun bus, biasalah sambil tidur-tiduran di terminal dan stasiun," tuturnya.
Jeremy Teti akhirnya diterima di SCTV Surabaya setelah mengalahkan ratusan kandidat lainnya.
Presenter di Jakarta
Perjuangan belum berhenti, Jeremy masih ingin mengejar impian lainnya, yaitu bekerja di Jakarta sebagai seorang presenter berita.
Dia lantas mencoba daftar saat SCTV membuka lowongan untuk news departement tahun 1996.
Keinginan dan usaha keras Jeremy Teti akhirnya berbuah manis saat namanya masuk sebagai presenter berita Liputan6 SCTV.
"Akhirnya SCTV buka news Liputan6, daftarlah inisiatif karena cita-citanya pengin kerja di Jakarta," tutur Jeremy Teti.
Berkat pekerjaan sebagai presenter berita, Jeremy Teti merasakan banyak pengalaman.
Dia mengaku pernah dikirim ke puluhan negara untuk meliput berbagai acara. (*)
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap dengan judul Sudah Masuk Usia Kepala 5 Belum Juga Nikah, Artis ini Blak-blakan Ngaku Tak Akan Nikah karena Terikat Janji Sakral ini, 'Sampai Akhir Hayat!'
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Hidup Jeremy Teti, Besar di Kawasan Konflik hingga Meniti Karier di Televisi"