TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 82 Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menggunakan hak suaranya pada pemungutan suara Calon Rektor Unhas, di Baruga AP Pettarani, Makassar, Selasa (14/12/2021).
Hasilnya, Prof Budu memperoleh suara terbanyak dengan 29 suara, Prof Jamaluddin Jompa dengan 21 suara dan Prof Farida Patittingi 11 suara.
Prof Sumbangan Baja dengan 9 suara.
Disusul, Prof Abdul Kadir 7 suara, Prof Indrianty 2 suara serta Prof Muh Restu dan Prof Armin Arsyad hanya satu suara.
Satu suara tidak sah karena menyalahi ketentuan yang telah diatur.
Ketua Penyaringan Calon Rektor Unhas, Prof Nurpudji Astuti Daud mengatakan tiga nama yang memperoleh suara terbanyak diserahkan ke Senat Akademik ke Majelis Wali Amanat (MWA).
"Tiga naman ini akan ditetapkan sebagai calon rektor," katanya saat ditemui usai pemungutan suara.
Pemilihan Rektor Unhas akan dilakukan pada 27 Januari 2022.
Selanjutnya tiga nama ini akan dipilih oleh MWA Unhas yang berjumlah 17 orang, termasuk Menteri yang memiliki suara 35 persen.
"Dari 19 MWA, hanya 17 MWA yang memilih. Rektor dan Ketua Senat Akademik tidak memilih," ucapnya.
Prof Budu
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) Prof Budu mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Unhas periode 2022-2026, Kamis (12/8/2021) lalu.
16 Guru Besar lintas Fakultas mendampingi Prof Budu saat mendaftar di Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor (P2R), Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Tamalanrea.
Prof Budu mengaku terpanggil untuk ikut mendaftar sebagai calon Rektor Unhas sebab ingin mengubah Unhas yang lebih baik.
Untuk membangun ‘Kampus Merah’, sebutan Unhas yang lebih baik, Prof Budu mempersiapkan tiga konsep.
Pertama adalah ingin membawa Unhas menjadi entrepreneur university.
“Karena sekarang ini menjadi konsekuensi Unhas menjadi perguruan tinggi badan hukum,” jelasnya.
Kedua, Prof Budu berkomitmen untuk tetap membawa Unhas sebagai humaniversity.
“Saya akan lanjutkan, semakin memperdalam dan memperluas humaniversity,” katanya.
Ketiga, Prof Budu juga berkomitmen untuk tetap melanjutkan target Catch World Class University (WCU).
“Ini harus saya lanjutkan untuk menjadi semakin puas dan maju,” tuturnya
Prof Budu mengaku terpanggil untuk ikut mendaftar sebagai calon Rektor Unhas sebab ingin mengubah Unhas yang lebih baik.
Untuk membangun ‘Kampus Merah’, sebutan Unhas yang lebih baik, Prof Budu mempersiapkan tiga konsep.
Pertama adalah ingin membawa Unhas menjadi entrepreneur university.
“Karena sekarang ini menjadi konsekuensi Unhas menjadi perguruan tinggi badan hukum,” jelasnya.
Kedua, Prof Budu berkomitmen untuk tetap membawa Unhas sebagai humaniversity.
“Saya akan lanjutkan, semakin memperdalam dan memperluas humaniversity,” katanya.
Ketiga, Prof Budu juga berkomitmen untuk tetap melanjutkan target Catch World Class University (WCU).
“Ini harus saya lanjutkan untuk menjadi semakin puas dan maju,” tuturnya.
Prof Jamaluddin Jompa
Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa mendaftar sebagai calon rektor Unhas periode 2022-2026, Rabu (18/8/2021).
Ditemui usai pendaftaran, Prof Jamaluddin Jompa bertekad membawa Unhas lebih baik ke depannya.
“Unhas harus menjadi rujukan nasional, bahkan menjadi rujukan internasional. Sehingga bukan lagi kebanggan Makassar, tapi Indonesia,” katanya.
Unhas, menurut Prof Jamaluddin harus memberikan manfaat kepada masyarakat dan pemerintah.
Sebab, dipaparkan bahwa terdapat banyak kekuatan Unhas, seperti jumlah dan kualitas sumber daya manusia, aset, dan alumni.
“Sehingga tugas rektor harus mendinamisasi aset itu untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” paparnya.
Mantan Dekan FKIP ini juga mengatakan bahwa Unhas harus menjadi lembaga yang inklusif.
“Melibatkan semua pihak dalam mencapi banyak hal. Jangan lupa ini pandemi, ekonomi menurun, kita harus respon terhadap itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya mahsiswa harus lebih kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan era disrupsi.
“Jadi mahasiwa harus menjadi bagian dari zaman ini, jadi pendidikannya pun harus berubah, makanya dengan merdeka belajar kampus merdeka, mereka lebih terbuka memahami sekelilingnya, mengidentifikasi masalah dan peluangnya,” jelasnya.
Prof Farida Patittingi
Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Prof Farida Patittingi mendaftar sebagai calon Rektor Unhas periode 2022-2026, Senin (16/8/2021).
Ia merupakan pendaftar keempat setelah Prof Armin, Prof Budu, dan Prof Abdul Kadir.
Pendaftaran dilakukan di Lt 4 Gedung Rektorat Unhas, Tamalanrea Makassar.
Prof Farida maju dalam kontestasi pemilihan rektor ini dilandasi niat yang bersih, tulus ikhlas untuk memberikan yang terbaik dan memajukan Unhas.
Ia berkomitmen untuk membawa Unhas menjadi lebih adaptif, inovatif kolaboratif, dan visioner.
Program strategisnya telah disusun rapi dengan menjadikan tri dharma perguruan tinggi sebagai penguatan dalam sektor pendidikan.
"Tugas kita di sektor perguruan tinggi bagaimana mengimplementasikan merdeka belajar, kampus merdeka dalam kehidupan kampus," ucap Farida kepada tribun-timur.com, kala itu.
Menurutnya, merdeka belajar kampus merdeka adalah kebijakan yang sangat fundamental dari Mendikbudristek.
Rencana lain Prof Farida untuk Unhas ialah menguatkan akademik entrepreneurship
Nantinya akan dilakukan upaya kolaboratif untuk memberi dukungan kebijakan agar sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa memiliki kecakapan wirausaha.
"Oleh karena itu harus ada kolaborasi antara akademisi dengan investor maupun dengan dunia kerja," paparnya.
Pihaknya juga akan meningkatkan riset-riset agar eksistensi Unhas terus dikibarkan.
Salah satunya melalui alokasi anggaran riset untuk menumbuhkan semangat meneliti dosen dan mahasiswa.
Bagi Prof Farida, Unhas sejauh ini telah menjadi Univeristas yang eksis, good university.
Saat menakhodai Unhas satu periode ke depan, ia mengaku akan memperkuat posisi Unhas sebagai world class university.
Sekadar infromasi, saat mendatangi lokasi pendaftaran, Prof Farida didampingi beberapa guru besar Unhas.
Mulai dari anggota senat, dekan beberapa fakultas, dosen, alumni FH UH, hingga Presiden BEM FH UH.