Timor Leste

Mengenal Ritual Tara Bandu, Praktik Leluhur yang Dihidupkan Kembali Timor Leste

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritual Tara Bandu, tradisi kuno dan unik di Timor Leste.

Kemudian aparat desa membacakan peraturan tara bandu dengan lantang dan menjelaskannya kepada orang banyak, pertama dalam bahasa Tetum, bahasa nasional Timor-Leste, dan kemudian dalam bahasa Kemak, bahasa setempat.

Mereka luas dan membaca memakan waktu sekitar satu jam. Penduduk desa mendengarkan dengan sabar.

Tara bandu melindungi ruang-ruang keramat, menjadikannya terlarang, termasuk Oho-no-rai, tempat upacara peresmian.

Tempat di desa bernama Namon Matan untuk melakukan ritual ketika ikan langka, sebuah daerah bernama Lulin Bauk tidak jauh dari hutan bakau milik masyarakat tempat roh hujan bersemayam, dan semua sumber air di dekat desa.

Mereka melindungi pohon asam dan kayu putih desa, dan hutan cendana dan bakau, menebang salah satu dari pohon-pohon itu sangat dilarang.

Tara bandu juga melindungi terumbu karang, penyu dan daerah produksi garam, dan melarang penangkapan ikan dengan bahan peledak dan keracunan ikan di perairan Selat Wetar, yang dikenal secara lokal sebagai Tasi Feto, yang berarti "laut ibu".

(intisari-online/muflika)

Berita Terkini