TRIBUN-TIMUR.COM - Di Kota Makassar, ada beberapa bangunan yang terbuat dari kontainer dibuat permanen di pinggir jalan. Kontainer tersebut dicat dengan warna putih kombinasi biru dengan tulisan besar Makassar Recover dan Recover Centre.
Di beberapa ruas jalan, Anda bisa menemukan kontainer ini, misalnya di sekitar Pantai Losari, Kelurahan Bontoduri, dan Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappcini.
Kontainer ini memiliki pintu namun selalu tertutup rapat.
Lalu apa sebenarnya fungsi kontainer ini?
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, kontainer ini akan menjadi pusat pelayanan covid di tingkat kelurahan.
Mulai dari vaksinasi, pemeriksaan GeNose, dan lainnya yang berkaitan dengan proses tracing, testing dan treatment Covid-19
Bukan hanya memfasilitasi program Makassar Recover tapi juga bisa berfungsi sebagai posyandu.
"Kontainer ini multifungsi bukan hanya sebagai program-program Makassar recover," bebernya.
Fungsi lainnya, menjadi wadah restorative justice atau tempat pertemuan jika ada pertikaian di masyarakat.
"Tidak perlu di pengadilan, dia langsung disidang di sini dengan beberapa mekanisme yang diatur oleh perwali," paparnya.
Bahkan, menurutnya kontainer ini bisa dijadikan kafe.
Camat dan lurah diminta untuk menyampaikan gagasan atau inovasinya untuk penggunaan kontainer tersebut.
Sebab posko ini nantinya akan beroperasi selama 24 jam.
Diketahui, kontainer ini ditempatkan di 153 kelurahan di Kota Makassar dengan anggaran Rp100 juta per kontainer.
Totalnya untuk 153 kontainer tersebut mencapai Rp15,3 miliar.
Lurah Bangkala, Andi Zulfiqar mengatakan, progres kontainernya masih tahapan pemberkasan.
Pihaknya terus berkonsultasi dengan inspektorat, ULP dan dinas PU.
"Kita perbaiki dulu karena adminitrasi yang jadi catatan. Kita harus mengecek bahan material, kondisi, dan teliti dalam hal pengajuan ke pihak BPKAD," jelasnya.
Ia mengaku sudah hampir dua bulan berkonsultasi dengan OPD terkait untuk pembangunan kontainer ini. (*)
Dikritik Netizen
Sejumlah netizen mempertanyakan fungsi kontainer Makassar Recover ini.
Di media sosial twitter, beberapa netizen mengaku tak tahu apa fungsi kontainer yang telah dicat tersebut.
Ada yang menyebut jika kontainer tersebut tak ada gunanya karena jarang digunakan.
"Proyek unfaedah. Ada mi Puskesmas, mestinya itu lebih dimanfaatkan. Pantas MKS susah maju karena yg pemimpinnya saking proyek ji na pikir. Iya kreatif tapi yg tak berguna," tulis salah seorang netizen.
Selain itu, beberapa kontainer tersebut dibangun di bahu jalan dan membahayakan pengguna lalulintas.(*)