Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM - Fakultas Kedokteran Gigi ( FKG ) Universitas Hasanuddin ( Unhas ), Fakultas Kedokteran Gigi ( FKG ) Universitas Sumatra Utara ( USU ), dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan ( RSGMP ) Unhas sepakat kerja sama dalam bidang pengembangan tri darma perguruan tinggi.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan naskah kerja sama antara Dekan FKG Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin SpBM (K) MKes, Dekan FKG FKG USU, Dr drg Essie Octiara SpKGA, dan Direktur RSGMP Unhas, drg Andi Tajrin SpBM(K) M Kes, secara virtual, Selasa (30/11/2021).
Demikian siaran pers FKG Unhas kepada Tribun-Timur.com, Rabu (1/12/2021).
Mengawali kegiatan, Muhammad Ruslin menyambut baik kegiatan ini untuk melanjutkan silaturahmi dan kolaborasi yang telah dijalin oleh para senior-senior dari kedua universitas Unhas dan USU, satu dari ujung Indonesia Barat dan satu dari timur Indonesia guna membangun atmosfer profesionalisme dokter gigi untuk masyarakat Indonesia yang lebih maju.
Muhammad Ruslin juga menyampaikan terima kasih kepada pihak FKG USU atas kesediaanya untuk memperbaharui MoU, yang kali ini kami melibatkan RSGMP Unhas dalam perjanjian kerja sama ini.
“Kami berharap dengan MoU ini kami dapat menerima infomasi dan bantuan dari FKG USU untuk pengembangan FKG Unhas dan RSGMP Unhas, begitupun sebaliknya FKG Unhas dan RSGMP Unhas sangat terbuka untuk sharing kepada FKG USU terkait pengembangan tridharma perguruan tinggi," kata Muhammad Ruslin.
Pada kesempatan yang sama, Essie Octiara menyampaikan ucapan terima kasih kepada FKG Unhas untuk melanjutkan MoU ini, semoga dapat mempererat kembali silaturahim.
Dirinya berharap, semoga kerja sama ini juga berjalan lancar dan memberikan manfaat kepada semua pihak khususnya dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi yakni dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu, Andi Tajrin menyampaikan, sudah saatnya ini untuk berkolaborasi utamanya untuk pengembangan rumah sakit.
“Satu hal yang paling menghawatirkan seluruh rumah sakit di Indonesia adalah terkait akreditasi. Ini sangat penting berkaitan dengan undang-undang baru yang telah disahkan oleh DPR RI,” ucapnya
Lebih lanjut, Andi Tajrin menambahkan, rumah sakit tidak bisa melaksanakan pendidikan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) atau RSGMP kalau rumah sakit tersebut tidak terkareditasi tertinggi yakni paripurna dan ditetapkan sebagai RS pendidikan.
“Kami dari RSGMP Unhas yang sudah terlebih dahulu terkareditasi paripurna dan sudah ditetapkan sebagi RS Pendidikan oleh Kemenkes akan mensuport RSGM USU. Kami juga membuka diri kepada semua untuk berkolaborasi untuk kemajuan RSGMP," kata dia.(rilis)