Laporan Jufri
Sekretaris Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Maros.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Masyarakat Dusun Tanalompoa, Desa Sambueja punya cara tersendiri untuk menyambut musim tanam.
Agenda rutin tahunan ini dirayakan dengan acara “Ajje’ne-je’ne” atau mandi-mandi di Sungai Tampalaka, Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ajje’ne-je’ne digelar oleh warga Tanalompoa sebagai upaya memelihara kearifan lokal agar tidak punah, sekaligus melestarikan sumber daya alam Desa Sambueja.
Kegiatan mandi bersama ini biasanya dilaksanakan pada awal musim penghujan yaitu bulan November, untuk menyambut musim tanam.
Ajje’ne-je’ne juga dijadikan perayaan kebahagiaan warga Tanalompoa apabila sukses melangsungkan pernikahan bagi putra-putri mereka.
Warga berbondong-bondong datang ke Sungai Tampalaka dengan membawa bekal makanan siap santap dari rumah masing-masing.
Makanan yang dibawa berupa racikan bumbu khas masakan pedesaan yang dikenal dengan nama Pallu Likku’ (masakan bumbu lengkuas).
Ada juga yang membawa bahan makanan mentah untuk diolah di lokasi.
Tradisi Ajje’ne-je’ne sendiri mulai berkembang sejak ditemukannya sebuah gua berair yang terletak di kaki Gunung Karst Tampalaka, Dusun Tanalompoa, Desa Sambueja.
Di depan gua terbentuk aliran sungai yang dijadikan lokasi permandian oleh masyarakat Desa Sambueja, yang kemudian dikenal dengan nama Sungai Tampalaka.
Aliran air dari Sungai Tampalaka juga berfungsi untuk kegiatan pertanian di Dusun Tanalompoa dan Dusun Sambueja.
Menurut keterangan warga Tanalompoa, Gua Tampalaka biasa digunakan untuk kegiatan adat, seperti acara Ajje’ne-je’ne yang digelar pada Senin (8/11/2021).
Gua Tampalaka Diharapkan Jadi Potensi Wisata Desa Sambueja