TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berkomitmen melanjutkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua.
Pemkot Makassar merencanakan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp10 M tahun 2022.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Helmi.
Helmi menjelaskan, penganggarannya dibahas dalam rancangan APBD Pokok 2022 untuk pembangunan lantai 1 dan 2.
"Itu jadi harapan kita bersama untuk selesaikan. Kita sudah dorong angggaran dibahas dan itu sudah disetujui (DPRD)," ucap Helmi kepada Tribun-timur.com, Jumat (12/11/2021).
Anggaran tersebut kata dia paling tidak bisa mengcover pembangunan lantai 1 dan 2.
Diketahui, RS tipe C tersebut masih bersoal di Polda Sulsel.
Alasannya untuk melanjutkan pembangunan RS ini mengingat kurangnya fasilitas kesehatan di Kota Makassar.
Kata Helmi, Pemkot Makassar akan menunggu proses hukum ini inkrah agar bisa melanjutkan pembangunan fisik.
Pihaknya juga melibatkan tenaga ahli untuk melihat kesesuaian angggaran apakah bisa difungsikan.
"Kita akan menunggu permasalahan selesai, kita juga nanti mengambil tenaga ahli untuk melihat perspektif hukum dan perspektif di lapangan apakah bisa digunakan," paparnya.
Selain RS Batua, Pemkot Makassar juga masih mengalokasikan anggaran untuk RS Jumpandang.
13 Orang Tersangka
Sebelumnya diberitakan, Subdit Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulsel menetapkan 13 tersangka kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit Batua, Makassar.
Hal itu diungkapkan Direktur Kriminal Khusus Polda Sulsel Kombes Pol Widoni Fedri saat merilis pengungkapan kasus itu di kantornya, Senin (2/7/2021) siang.