TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pergerakan gelandang serang PSM Makassar, Wiljan Pluim dimatikan ketika melawan PS Barito Putera.
Pemain 32 tahun tersebut harus menjemput bola hingga garis tengah lapangan, demi mengalirkan bola.
Hasilnya tak efektif. Umpan terupas dan terobosannya berhasil diblok oleh pertahanan PS Barito Putera.
Padahal biasanya ia cukup berada di depan kotak penalti untuk memberikan ancaman bagi lawan.
Tentu ini harus dicarikan solusi jika pergerakan pemain Belanda tersebut dimatikan.
Apalagi PSM akan melawan Persib Bandung di pekan keenam Liga 1 2021-2022.
Persib punya stok gelandang terbaik. Ada Mark Klok, mantan pemain PSM.
Pluim dan Klok pernah menjadi andalan lini tengah PSM.
Kini keduanya saling berhadapan. Dari segi permainan keduanya sudah saling mengetahui.
Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim mengatakan, PSM harus cari solusi jika pergerakan Pluim dan lini tengah dimatikan.
Termasuk dengan lini depan. Jika susah mencetak gol, solusi apa yang diberikan. Begitu pun lini pertahanan.
"Semua posisi bukan hanya lini tengah. Harus cari solusi jika permainan tidak berkembang," katanya melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2021).
Hanafing menilai persiapan tim belum cukup. Dampak pelatih susah menentukan pemain diturunkan.
"Dia (Pelatih PSM, Milomir Seslija) belum mendapatkan rotasi pemain kalau satu pemain tidak bisa tampil 100 persen," ujarnya.
Pelatih PSM, Milomir Seslija belum cukup dua bulan tiba PSM, lalu dihadapkan dengan kompetisi sudah berjalan.