Universitas Cokroaminoto Makassar

Prof Basri Hasanuddin: Kita akan Hadapi Revolusi yang Ajaib

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Unhas 1989-1997, Prof Basri Hasanuddin, menyampaikan kuliah umum di Universitas Cokroaminoto Makassar di Kampus UCM, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (21/9/2021).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Hasanuddinperiode 1989-1993 & 1993-1997, Prof Basri Hasanuddin MA, mengingatkan, kita akan menghadapi suatu reovolusi yang ajaib dan akan memperlihatkan banyak ketidakpastian.

Diingatkan Prof Basri Hasanuddin, pentingnya memiliki keterampilan yang dibutuhkan pada abad XXI banyak terkait dengan pembelajaran dan literasi yang dapat mendukung kehidupan dan karier.

Ketika membawakan kuliah umum berjudul “Peran dan Fungsi Mahasiswa di Era 4,0” di Aula Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) KM 11 Jl. Perintis Kemerdekaan Makassar, Selasa (21/9/2021), Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan Pengentasan Kemiskinan era Presiden Abdurrahman Wahid, mengatakan, guna mempersiapkan para lulusan memasuki dunia kerja, perguruan tinggi harus antisipatif dan adaptif.

Masalahnya, lanjut Prof Basri Hasanuddin pola produksi dalam menciptakan lapangan kerja baru akan menghilangkan sejumlah jabatan/profesi yang tidak relevan dengan dunia kerja.

Diingatkan mantan Rektor Unhas itu, pada era industri 4,0 ini, mahasiswa akan menghadapi dunia kerja yang penuh dengan persaingan yang tajam.

Oleh sebab itu, Prof Basri Hasanuddin mengingatkan para mahasiswa harus membekali diri dengan kemampuan “hardskills” dan “softskills” yang diperoleh melalui bangku kuliah dan di luar bangku kuliah.

“Perguruan tinggi harus mengamati perkembangan di dunia industri dan para mahasiswa dididik untuk memasuki dunia kerja dengan modal “hardskills” dan “softskills. Pemerintah dan dunia bisnis juga harus berkolaborasi memenuhi kebutuhan mahasiswa,” ujar mantan Duta Besar RI di Tehran Iran tersebut.

Kuliah umum di Universitas Cokroaminoto Makassar itu digelar secara luring terbatas menurut protkol kesehatan Covid-19 dan secara daring.

Kuliah umum dipandu Dekan Fakultas Perikanan Dr Muh Yusuf SPi MSi dan dihadiri para wakil Rektor, Sekretaris Rektor UCM, para alumni dari beberapa daerah, dan sejumlah mahasiswa baru.

Menghadapi persaingan yang ketat di dunia kerja ini, kata Prof Basri Hasanuddin, UCM harus mengantisipasi masa depan dengan menyiapkan sarana pembelajaran yang inovatif dan adaptif dalam penggunaan teknologi informasi.

Melengkapi peserta didik agar terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Menurut, mantan Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur (BKS PTN Intim) ini, perguruan tinggi di Indonesia ke depan berperan menjadi medan penjelajah ilmu pengetahuan dan teknologi yang tanpa batas dengan memanfaatkan “information and technology” (IT) yang kian canggih dengan “high speed” (kecepatan tinggi).

“Mahasiswa juga dituntut memanfaatkan era digitalisasi untuk meningkatkan keunggulan pribadi,” sebut Prof Basri Hasanuddin yang menjabat Duta Besar ke-15 Republik Indonesia di Tehran Iran antara 21 Agustus 2003 hingga 1 Oktober 2006 tersebut.

Juga Prof Basri Hasanuddin menyarankan agar kampus dituntut melengkapi para mahasiswa dengan kecerdasan intelektual (intelligence quotient, IQ) dengan menyediakan menu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman dalam menciptakan “hardskills” dan Softskills”.

Proses belajar mengajar harus bersifat interaktif dan diskusi.

Halaman
12

Berita Terkini