PSM Makassar

Ingat Bruce Djite? Mantan Striker PSM Makassar Asal Australia, Begini Kabarnya Sekarang

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruce Djite saat membela PSM Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - PSM Makassar pernah memiliki striker berkewarganegaraan Australia bernama Bruce Djite.

Bruce Djite bergabung dengan PSM Makassar pada 2018 lalu atas rekomendasi pelatih Robert Rene Alberts saat itu.

Dia datang ke PSM dengan status sebagai pencetak gol handal di Suwon, klubnya .

Namun sayang di PSM, Bruce Djite justru tampil buruk.

Ya, cedera membuat mantan pemain Adelaide United Australia ini tak bisa membahagiakan fans dan mengecewakan Robert Rene Alberts.

Cuma setengah musim tanpa mencetak gol, kontraknya akhirnya diputus.

Senang Gabung PSM

Striker asing baru PSM asal Australia, Bruce Jose Djite merasa senang bisa bergabung dengan tim PSM.

Pertimbangannya bergabung dengan tim berjuluk Laskar Phinisi ini karena merasa yakin setelah bertemu dengan CEO PSM, Munafri Arifuddin dan Pelatih Robert Rene Alberts.

"Saya berbicara dengan coach Robert, dan dia bisa meyakinkan saya untuk kesini, Kemudian saya saya rasa klub-klub lain tidak ada yang menginginkan saya seperti PSM menginginkan saya,"ujarnya saat jumpa pers pertama di Makassar seperti dilansir arsip tribun-timur.com 3 Januari 2018 lalu.

Kendati baru pertama kali bermain di Indonesia, dan belum mengenal betul gaya permainan sepakbola di kompetisi Indonesia, tapi tak takut untuk mengenal dan beradaptasi.

Dan yakin bakal memberi kontribusi besar bagi tim tertua di Indonesia ini.

"Saya sudah cukup banyak bermain di liga-liga yang sepakbolanya maju seperti di Liga Tiongkok dan Korea Selatan, sehingga saaya percaya dengan diri saya untuk bersaing di liga ini,"katanya lagi.

Bruce Jose Djite lahir di Arlington County, Virginia, Amerika Serikat, 25 Maret 1987.

Ia adalah pemain asing dengan kuota AFC dan bermain untuk PSM Makassar di Liga 1 dan berposisi sebagai striker.

Djite dikenal karena kecepatan, kekuatan, dan postur yang menunjang bola atas.

Djite memulai debut bersama tim nasional Australia pada tahun 2008 dan bermain ketika Kualifikasi Piala Dunia 2010 juga berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Asia AFC 2011.

Djite meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik tahun 2008 ketika mencetak 10 gol dalam 22 pertandingan.

Ketika membela Gold Coast United ia menjadi top skor sepanjang masa tertinggi kedua, dan di Adelaide United menjadi top skor tertinggi sepanjang masa.

Pernah membela klub liga atas di Turki, Djite juga pernah membela klub di Korea dan Cina.

Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mendatangkan Bruce Djite dengan harapan membawa Laskar Pinisi juara. Mengingat musim 2017 sebelumnya, PSM hanya tertinggal tiga poin dari juara Bhayangkara FC.

Robert Alberts mendatangkan Djite saat masa jendela transfer awal musim Liga 1 2018 dari klub Korea Selatan, Suwon FC, dengan gratis.

Namun ia cuma PHP. Harapan Robert Alberts dan fans fanatik PSM Makassar tak terealisasi.

Nasib sial menerpa pemilik sembilan penampilan untuk Timnas Australia ini setelah mengalami cedera betis dan infeksi di kepalanya akibat benturan di sesi latihan pra musim.

Cedera betisnya pun seringkali kambuh sehingga akhirnya didepak pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2018 dengan torehan satu assist saja dari sembilan laga.

Pensiun Usia 33 Tahun

 Bruce Djite resmi gantung sepatu diusianya yang menginjak 33 tahun.

Pemain berkebangsaan Australia dilepas PSM Makassar putaran kedua Liga 1 2018 akibat dibekap cedera itu pensiun sejak Senin (22/4/2019).

Hal itu diketahui dari pemberitaan media asing, Fox Sport Australia yang menulis jika Bruce dipastikan pensiun.

Menurut Bruce Jose Djite nama lengkapnya, dia memilih gantung sepatu lantaran usia tak lagi mendukung dan kesempatan bagi dirinya bermain sepakbola sudah sangat menipis.

"Saya memilih untuk melakukan pekerjaan lain dan saatnya bagi saya. Ketika anda sudah tidak mempunyai prioritas, dan ada hal lain yang lebih menarij dibandinkan berlari-lari, anda akan tahu saatnya berhenti," ungkap Bruce dilansir dari Fox Sport Australia, Rabu (24/4/2019).

Bruce menambahkan, dirinya kini mendapat kesempatan lebih dalam melakukan sebuah pekerjaan di luar lapangan hijau.

Namun sejatinya, mantan bomber Siwon FC (2016-2017) hingga Adelaide United (2006-2008 dan 2011-2016) ini masih sangat mencintai sepakbola yang membesarkan namanya selama belasan tahun.

"Tapi saya tidak lagi melakukannya di atas lapangan. Saya mendapat kesempatan yang membuat saya tertarik dibandingkan harus berlatih setiap hari," jelas Bruce.

Bruce kemudian mengucapkan terimakasih kepada keluarganya yang memberi banyak motifasi dalam karir sepakbolanya.

Tak lupa, ia juga memberikan terimakasih terhadap orang-orang yang telah mendukung karir sepakbolanya seperti pendukung, pelatih, rekan satu tim, media dan seluruh industri sepakbola.

"Dan anda (pesepakbola aktif) harus terus menjaga motivasi untuk selalu berada dalam kondisi terbaik. Latihan setiap hari untuk meningkatkan kemampuan dan anda harus terikat dengan kehidupan seperti itu," papar Bruce.

Sebagai legenda klub, Adelaide United mengangkat Bruce Djite direktur sepak bola.

Pada Juni 2021 lalu, ia terpilih jadi anggota baru Komite Adelaide.

Komite ini berperan menyatukan beberapa organisasi paling berpengaruh di Australia Selatan untuk mendorong pengembangan kebijakan untuk masa depan kota tersebut.

Berikut enam fakta menarik Bruce Djite yang dirangkum oleh BolaSport.com:

1. Kewarganegaraan

Pemilik nama lengkap Bruce Jos Djite merupakan warga negara Australia yang lahir di Washington D.C, Amerika Serikat. 

Dia kelahiran 25 Maret 1987.

2. Pernah Bermain untuk timnas Australia.

Menurut soccerway.com, Bruce Djite pernah masuk skuat timnas Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Kualifikasi Piala Asia 2011.

3. Eks Pemain Klub Papan Atas Liga Australia

Pemain berusia 30 tahun tersebut pernah membela klub papan atas Liga Australia, Adelaide United pada 2006-2008 dan 2011-2016.

4. Pernah Bermain di Liga Turki

Bruce Djite pernah bermain di Liga Turki dengan beberapa klub berbeda. 

Klub itu adalah Genlerbirligi pada 2008 dan Diyarbakirspor (2010).

5. Mencicipi Liga Cina dan Korea Selatan

Bruce Djite pernah membela klub Liga China, JS Sainty pada 2011.

Klub terakhirnya adalah Suwon FC dari Liga Korea Selatan.

6. Nilai Pasar Bruce Djite

Seperti yang dilansir BolaSport.com dari transfermarkt, nilai pasar Bruce Djite sebelum masuk PSM adalah 500 ribu euro atau sekitar 7,9 miliar rupiah. (*)

Berita Terkini