TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Salah satu senior KAHMI, Mulawarman ikut buka suara atas dualisme di tubuh HMI Makassar.
Pengurus HMI Cabang Makassar Era 1985 ini menyindir ketua terpilih lebih mendahulukan menemui kepada pemerintah dibanding sowan kepada senior-senior KAHMI.
Sejatinya, kata Mul, ketua terpilih harus mendahulukan datang ke senior-senior KAHMI minta masukan dan saran-saran.
Setelah itu dilanjutkan pelantikan, lalu datang ke pemerintah menyampaikan rekomendasi hasil Konferensi Cabang.
"Mekanismenya seharusnya setelah konfercab ya menghadap KAHMI untuk bisa dapatkan masukan dari KAHMI, lalu setelah terima masukan barulah mereka susun struktur pengurus. Setelah dilantik baru menghadap wali kota sampaikan rekomendasi hasil konfercab," ujar Mul kepada Tribun Timur Senin (30/8/2021).
"Itupun kalau anak-anak Cabang HMI menghargai dan menghormati KAHMI. Tapi kayaknya tidak, merek lebih hargai pemerintah, selama ini kan baru terpilih langsung menghadap wali kota," sambung Mul.
Ia mencontohkan pengurus HMI Cabang Makassar datang mendesak Wali Kota Makassar segera menyelesaikan penanganan pandemi Covid-19 berdasarkan rekomendasi hasil Konferensi Cabang.
"Jadi harusnya begitu, dulu kita begitu, misalnya dulu rekomendasi konfercab mendesak Wali Kota segera tertibkan pedagang kaki lima. Begitu dulu, ini sekarang sudah tidak ada, langsung menghadap buru-buru," ujar Mul.
Mulawarman menilai langkah buru-buru Pengurus HMI Cabang Makassar menghadap Wali Kota bisa memunculkan spekulasi publik.
"Kalau orang buru-buru kan pasti ada maunya, kenapa mesti buru menghadap," ujar Mul.
Untuk itu, Mul menyarankan KAHMI Makassar ataupun KAHMI Sulsel harus turun tangan menyelematkan organisasi atas ancaman dualisme ini.
"Sebenarnya mekanismenya itu kalau ada dualisme itu ke PB atau Badko tapi itu tidak menyelesaikan masalah, karena yang lalu juga begitu," kata Mul.
"Jadi yang bisa selesaikan ini sebenarnya KAHMI Makassar atau KAHMI Sulsel baru bisa selesai. Yang lalu lewat PB atau Badko rupanya tidak selesai sampai konfercab ini. Kemarin kan begitu," sambung Mul.
Mul melanjutkan, jika KAHMI Makassar atau KAHMI Sulsel tidak turun tangan kedua kubu bisa saja berlomba-lomba menghadap pemerintah untuk memperoleh legitimasi kepengurusan.
"Saya sedih lihat HMI Cabang Makassar begini, padahal saya inginkan berlangsung bagus karena yang kemarin dualisme," katanya.
Sementara itu Sekertaris Umum Majelis KAHM Sulawesi Selatan, Irwan Muin ikut buka suara atas ancaman dualisme kepemimpinan HMI Cabang Makassar.
Irwan berharap kedua belah pihak bisa duduk bersama demi kebaikan bersama dan menyelamatkan organisasi.
"Saya berharap kedua pihak bisa duduk bersama menyatukan persepsi demi menyelamatkan organisasi dan kaderisasi," kata Irwan saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (29/8/2021).
Sebagai senior KAHMI, Irwan Muin meyakini dinamika di HMI sesuatu hal yang biasa.
"Dinamika di HMI sesuatu yang biasa. Saya yakin bahwa HMI dapat menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya, tanpa mengorbankan HMI secara kelembagaan," ujar Irwan Muin.
Sebelumnya diberitakan, kepengurusan HMI Cabang Makassar terancam terbelah atau dualisme kepemimpinan.
Forum Konferensi Cabang berlangsung di Hotel Mutiara Khadijah sejak tanggal 16 hingga 25 Agustus 2021.
Dua kandidat masing-masing mengklaim sebagai ketua terpilih yang sah.
Keduanya yaitu Muhammad Arsyi Jailolo mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Kedua Andi Muh Muslih Rijal mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Makassar.
Sempat diwarnai daedlock, dua kubu bersama cabang pendukung melanjutkan forum konfercab masing-masing.
Forum konfercab di Asrama Haji Sudiang, Jumat 27 Agustus 2021, menetapkan Muhammad Arsyi Jailolo sebagai ketua formatur terpilih.
Sementara forum lanjutan di wisma HMI Cabang Makassar, Minggu 29 Agustus 2021, menetapkan Andi Muh Muslih Rijal sebagai ketua formatur terpilih.
Arsyi mengklaim forum penetapannya sebagai forum sah dengan alasan dipilih mayoritas komisariat melebihi quorum yang ada pada jumlah komisariat di HMI Cabang Makassar.
Arsyi mengklaim memiliki dukungan komisariat sebanyak 37.
"Secara konstitusional hasil konfrensi HMI Cabang Makassar ke-41, menghasilkan keputusan forum bahwa saya sebagai formatur ketua umum," kata Arsyi saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (29/8/2021).
Senada juga Andi Muh Muslih Rijal mengklaim sebagai ketua formatur yang sah berdasarkan hasil konfercab Bontolempangan.
"Tadi ada 5 kandidat yang hadir di Wisma HMI Cabang Makassar. Yang mana dari kelima itu Alhamdulillah saya yang terbanyak memperoleh komisariat," kata Muslih saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (29/8/2021).
Muslih mengatakan, sebanyak 31 dari 41 komisariat yang hadir di Wisma HMI Cabang Makassar.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95