TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Meski sudah berkiprah di kancah nasional, Prof Abdul Kadir terpanggil untuk kembali ke kampus yang sudah membesarkan namanya.
Prof Abdul Kadir memanfaatkan momentum Pemilihan Rektor Univeristas Hasanuddin periode 2022-2026 untuk berkontribusi penuh memajukan kampus merah tersebut.
Jika diamanahkan, otomatis ia akan meninggalkan kursinya di kementrian dan menjadi orang nomor satu di Unhas.
"Saya merasa yakin dan mampu untuk membawa Unhas sebagai universitas terbaik di Indonesia dan Asia," ucap Prof Abdul Kadir kepada tribun-timur.com, beberapa waktu lalu.
Banyak jalan yang sudah ditapaki alumnus Kedokteran Unhas ini, pengalamannya menjadi pemimpin atau nakhoda di beberapa instansi tak diragukan lagi.
Dimulai pada tahun 2002 lalu, Prof Kadir menjadi Kabag Ilmu Penyakit THT dan Kepala Unit Pelayanan THT FK Unhas Makassar.
Tak hanya di Unhas, sepak terjang ayah empat anak ini juga melintas di kampus lain, pernah menjadi Pembantu Dekan III FK UMI Makassar pada 2003-2006.
Pria kelahiran 1962 ini diangkat menjadi Direktur Umum dan Operasional Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) pada 2005-2007.
Kemudian ditempatkan sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSWS selama tiga tahun.
Akhirnya pada 2010-2015 Prof Kadir resmi memimpin RSWS sebagai direktur utama.
Pada tahun 2015, suami dari Nurhayati Natsir ini mulai melebarkan sayap di ibu kota.
Alumnus S3 Hiroshima University Jepang ini diangkat sebagai Direktur Utama RS Dharmais Jakarta, juga sempat menjabat Plt Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta pada 2019.
Dokter spesialis THT ini berhasil menembus kursi di kementerian sebagai Plt Kepala Badan Litbangkes Kemenkes, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dan Kepala Badan PPSDM Kemenkes tahun 2020.
Kini, kedudukan Prof Abdul Kadir selain Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, juga sebagai Komisaris Utama PT Kimia Farma, Tbk.
Serta Ketua Dewan Pengawas Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais Jakarta, dan guru besar FK Unhas.