Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sebanyak delapan orang telah mendaftar sebagai calon rektor Universitas Hasanuddin (Unhas).
Para calon rektor menggandeng orang-orang berpengaruh yang dianggap bisa memberi sokongan suara saat dibilik pemilihan.
Pendaftar keenam Pilrek Unhas, Prof Indrianty Sudirman salah satunya.
Saat mendaftar, ia memboyong beberapa guru besar saat mendaftar pada 19 Agustus lalu.
Mulai dari Prof Basri Hasanuddin, Prof Djabir Hamzah, dan Prof Rahman Kadir, hingga jajaran dari Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) lainnya.
Prof Basri Hasanuddin adalah mantan Rektor Unhas.
Merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Indonesia di masa jabatan Abdul Rahman Wahid.
Juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Iran.
"Prof Basri Hasanuddin memberi semangat dan arahan mengapa saya harus maju dan apa yang harus saya lakukan," ucap Prof Indrianty Sudirman kepada tribun-timur.com, Senin (23/8/2021) siang.
Sebagai bakal calon rektor, tentu Prof Indrianty akan melakukan langkah-langkah strategis utuk memenangkan kontestasi.
"Saya dalam setiap kesempatan mencoba meminta dukungan terutama dengan menyampaikan apa yang perlu saya kerjakan, tentu suara yang akan mendukung saya akan membantu saya mewujudkan visi dan cita-cita Unhas," ujarnya.
Meski agenda-agenda politik belum dilakukan, tetapi mantan Dekan FEB Unhas ini mengaku sudah mengantongi dukungan dari sivitas FEB dan mantan Rektor Unhas, Prof Basri Hasanuddin.
Sebagai Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas, tentu ia juga punya pengaruh besar.
Namun sejauh ini, Indri-sapaannya belum melakukan pergerakan untuk bertemu para pemilik suara, termasuk MWA Unhas.
"Pertemuan politik untuk mulai mengumpulkan suara sama sekali belum pernah," ujarnya.