TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama TNI-Polri membentangkan Bendera Merah-Putih sepanjang 1.000 meter di atas laut Pantai Losari, dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan ke 76 RI, Selasa (17/8/2021).
Selain melibatkan TNI Polri, sebanyak 76 nelayan juga dilibatkan.
Sebab pembentangan bendera di atas laut Pantai Losari menggunakan kapal nelayan.
Saat ditanyai alasannya membentangkan bendera sepanjang 1.000 meter, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengutip sajak penyair Chairil Anwar, berjudul Binatang Jalang.
"Aku ingin hidup seribu tahun lagi," ujar Danny mengutip sajak Chairil Anwar.
Lanjut Danny, pada HUR RI ke 76 ini, semangat persatuan dibutuhkan untuk melawan Covid-19.
"Kita tahu segala hal di tengah pandemi ini harus diselesaikan secara kolektif. Tidak boleh ada satu dan yang lain berbeda," jelasnya
Momentum kemerdekaan ini, kata dia, menjadi penting untuk mengambil langkah bersama, gerak bersama, dan bersatu melawan Covid-19.
Konsep kemerdekaan kali ini, bagi Danny, adalah bagaimana kebangkitan kesehatan, ekonomi, dan sosial menuju masa depan.
"Kita optimis kebangkitan ini akan mendasari kebangkitan Kota Makassar yang hari ini ekonominya sudah melewati 7 persen," terangnya.
Selain melakukan pembentangan bendera, Danny juga memberikan penghargaan kepada 9 putra/putri terbaik Makassar.
"Sata kira kami menumbuhkan kembali budaya menghargai orang, disaat-saat inilah budaya menghargai harus betul-betul kita tumbuhkan," katanya.
"Kita lihat adik-adik kita banyak yang tidak tahu bahwa adan anak kita umur belasan tahun, sudah juara dunia menembak kalau dinda rahmat sudah kita tahu. Makanya kami ingin mengangkat orang orang yang berdedikasi kepada Kota Makassar," tutupnya.
Adapun kesembilan penerima penghargaan dari Pemkot Makassar yaitu
1. Sarabba, selaku perintis Ekowisata Lantebung dan Penerima Penghargaan Kalpataru 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup.
2. Muhammad Daeng Tompo, selaku Tokoh Pemerintahan, dan pernah menjabat sebagai wali kota makassar tahun 1965.
3. Syarifuddin Tutu, selaku Maestro Musik Tradisional yang pernah menjadi Sangrili.
4. Ansariadi, selaku Tokoh Kesehatan yang dianggap memiliki kontribusi dalam penanganan Covid-19 di Makassar.
5. Andi Muh Alfaruqi Tatta, selaku atlet penembak peraih juara 1 dalam kejuaraan penembak Internasional.
6. Rahmat Erwin Abdullah, selaku atlet lifter dunia, yang baru-baru ini memenangkan medali perunggu pada kejuaraan olimpic Tokyo 2021.
7. Iwan Tompo, selaku maestro musik yang telah menciptakan 500 lagu bergenre Makassar.
8. Dr. dr. Hisbullah, selaku Tokoh Kesehatan, dianggap berkontribusi besar dalam dunia kesehatan, khususnya pandemi Covid-19.
9. Prof. dr. Idrus Paturusi, selaku Tokoh Kesehatan, yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Hasanuddin (Unhas).
Laporan tribuntimur.com, AM Ikhsan