TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sederet tokoh nasional hadir kegiatan Istighosah Nasional Virtual Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren, Minggu (8/8/2021) malam.
Kegiatan itu dirangkaikan dengan Refleksi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.
Tokoh-tokoh tersebut seperti Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum MUI KH Miftahul Akhyar, Gubernur Bank Indonesia H Perry Warjiyo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PWNU Gus Baha, dan sejumlah pengasuh pondok pesantren se-Indonesia.
Kegiatan tersebut mengusung tema "Munajat untuk Indonesia Sehat dan Ekonomi Bangkit".
Ketua Umum DPP HEBITREN, KH Moh Hasib Wahab Hasbullah menyampaikan sekilas tentang lahirnya organisasi HEBITREN.
"HEBITREN adalah Wadah perkumpulan pondok pesantren khususnya di bidang usaha dan bisnis," katanya melalui virtual.
Hasib mengatakan, HEBITREN punya tujuan bagaimana ekonomi dan bisnis pesantren yang ada dan baru tumbuh bisa menjadi ekonomi mandiri, bermartabat.
Para pengasuh pondok pesantren ingin memberdayakan ekonomi bisnis pesantren sehingga jadi kekuatan ekonomi, alternatif, untuk solusi dalam pengembangan ekonomi nasional.
"Perlu saya laporkan pesantren di Indonesia jumlahnya 30 ribu. Data kemenag ada 28 ribu tahun 1960. Sekarang 30 ribu pesantren, santri 4 juta," katanya.
Hasib mengatakan jumlah tersebut adalah potensi besar dan hebat apabila ekonomi diberdayakan maka ekonomi pesantren dan berbasis syariah. "Inilah tujuan HEBITREN," katanya.
Hasib melanjutkan, dalam perkembangannya pesantren sudah buktikan usaha, bersama Bank Indonesia.
Dalam kesempatan itu, HEBITREN menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia karena benar-benar perhatian terhadap perkembangan bisnis pesantren.
HEBITREN dalam usia satu tahun lahir dalam silaturahmi pondok pesantren 110 pondok berkumpul mendeklarasi pendirian HEBITREN.