Setelah perang, Tibbets tetap di Angkatan Udara sampai pensiun pada tahun 1966 dengan pangkat brigadir jenderal.
Bagi banyak orang, dia adalah pahlawan yang menyelamatkan banyak nyawa dengan mencegah invasi darat ke Jepang terus berlanjut.
Namun, bagi yang lain, dia adalah seorang pembunuh, penjahat perang yang bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil Jepang.
Mengenai apakah ada penyesalan, Tibbets menyatakan dalam sebuah wawancara tahun 1975 bahwa dia tidur 'nyenyak setiap malam'. Pada tahun 2007, di usia 92, dia meninggal.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "‘Saya Diinstruksikan Jatuhkan Bom, Moralitas Bukan Urusan Saya’ Kisah Paul Tibbets, Pria yang Jatuhkan Bom Atom di Hiroshima