Dari didikan kakeknya, lahir dua mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Keduanya yakni KH Abdul Djabbar Ashiry dan KH Muhammad Sanusi Maggu.
Pada kakek K.H. Ibrahim itulah Nasruddin kecil mulai mengaji, belajar dasar-dasar Islam dan bahasa Arab.
Karena kharisma K.H. Ibrahimlah sehingga Persyarikatan Muhammadiyah dan Madrasah Muhammadiyah dapat berkembang di Sidrap.
Kiai Nas adalah sahabat Nurcholish Majid atau akrab disapa Cak Nur (Mantan Ketua Umum PB HMI).
Meninggal Sebelum Shalat Jumat
Penasehat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, KH Nasruddin Razak meninggal dunia, Jumat (6/8/2021) pukul 08.20 pagi.
Duka cita mendalam disampaikan oleh Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof Dr Ambo Asse.
"Muhammadiyah Sulawesi Selatan amat berduka atas wafatnya Intelektual-Ulama, Kiai Nas. Mari mendoakan, semoga Allah meridai segala amalan Allahuyarham dan menempatkan beliau di surga Firdaus," kata Prof Ambo dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Jumat (6/8/2021).
K.H. Nasruddin Razak merupakan ulama kelahiran Rappang, 6 Maret 1938 ini.
Ia pernah menjabat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Periode 2000-2005.
Hingga usia senjanya, Kiai Nas diketahui masih aktif memberikan kuliah dan pengajian.
Termasuk di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Unismuh Makassar, bahkan Universitas Hasanuddin.
Rencananya, Ketua PWM Sulsel yang pernah mewakili persyarikatan untuk menjalin hubungan kerja sama dengan Pemerintah Inggris ini, akan disalatkan di Masjid Kampus Unismuh Makassar.
Prof. Ambo mengenang, dirinya senang sekali saat Kiai Nas menyempatkan diri hadir dalam Silaturahim Keluarga Besar Unismuh Makassar dan Muhammadiyah Sulsel, pada Ramadahan 1422 H lalu.