TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota DPR RI, Ashabul Kahfi menyampaikan duka mendalam atas kepergian ulama Muhammadiyah Sulawesi Selatan KH Nasruddin Razak, Jumat (6/8/2021).
Kahfi mengenang pernah menjadi Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel mendampingi Kiai Nas pada periode 2000-2005.
Saat itu Kahfi menekuni profesi sebagai akademisi di Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin.
Kahfi lima tahun mendampingi Kiai Nas memimpin Muhammadiyah Sulsel.
"Saya sekretaris Pimpinan Muhamadiyah Sulsel ketika almarhum Ketua PWM tahun 2000 sampai tahun 2005," kata Kahfi saat dihubungi Tribun Timur, Jumat (6/8/2021).
Di mata anggota DPR RI ini, Kiai Nas adalah sosok ulama yang sangat disiplin dan cerdas.
Kahfi mengaku banyak belajar dari kepemimpinan Kiai Nas.
Menurutnya, Kiai Nas adalah sosok ulama yang selalu menggunakan pendekatan akademik saat menyampaikan pendapatnya.
"Beliau sangat disiplin, cerdas, pendapatnya disampaikan dengan pendekatan akademik," kenang Kahfi.
Kepergian Kiai Nas meninggalkan duka mendalam bagi Muhammadiyah Sulsel.
Hingga usia senjanya, Kiai Nas masih aktif mengabdikan diri memberikan kuliah dan pengajian.
Seperti di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Unismuh Makassar, bahkan di Universitas Hasanuddin.
Ulama kelahiran Rappang, 6 Maret 1938 itu dimakamkan di Desa Taeng, Kabupaten Gowa belakang Mesjid Alauddin Taeng.
Nasruddin Razak lahir dari keluarga ulama.
Kakeknya K.H. Ibrahim, seoarang alim ulama yang lama bermukim dan belajar di Mekkah.