Kesuksesan Apriyani adalah buah dari jalan panjang yang ia pilih sejak lama
Sejak kecil, Apriyani Rahayu telah menyukai olahraga bulu tangkis.
Saat dua duduk di sekolah dasar, ia dimasukkan oleh orang tuanya di sebuah klub bulutangkis bernama SKB atau dikenal dengan sanggar kegiatan belajar.
Saat itulah awal mulanya dirinya bertemu dengan M Akib Ras, seorang pengurus PBSI Konawe kala itu.
"Dari kecil Apriyani memang sudah kami didik dan latih bermain bulu tangkis. Karena kota disini tidak seluas kota-kota besar, jadi kami bisa dengan cepat saling mengenal. Saat itu Apriyani dibawa orang tuanya datang ke kami untuk latihan di SKB. Awal-awalnya disitu," buka M Akib kepada Warta Kota, Rabu (4/8/2021).
Seiring berjalannya waktu, di Konawe dibangun gedung olahraga bernama GOR Abunawas. Pihaknya pun berpindah ke GOR tersebut untuk latihan.
Di GOR itu, Apriyani dan anak-anak lainnya dicarikan pelatih yang bagus.
"Kami sewalah pelatih yang bagus namanya Syafiudin. Beliau sudah almarhum. Beliaulah pelatih pertama Apriyani dan kawan-kawan," tambah M Akib.
Selanjutnya, ia melihat permainan Apriyani tampak menonjol dan lebih maju.
Di setiap event bulutangkis di Sulawesi tenggara pun diikuti oleh mereka.
"Alhamdulillah, ada-ada saja kejuaraan yang bisa dia juarai. Itu masih usia SD, masuk ke kelompok umur," tambahnya.
M Akib lantas menjelaskan, awalnya pihaknya melihat Apriyani biasa-biasa saja.
Namun, seiring perkembangan cara waktu, Apriyani ternyata menyimpan sebuah potensi yang mesti dikembangkan.
"Puncaknya tahun 2010, kami sudah berpikir masa depan Apriyani. Kami dari PBSI Kabupaten Konawe, dan semua teman-teman mendukung. Sebelumnya, ada pekan olahraga di daerah Sulawesi Tenggara, dan Apriyani meraih medali emas tiga. Otomatis, dia yang terbaik di cabang bulu tangkis di Sulawesi Tenggara. Untuk itu kami berpikir membawanya ke Jakarta. Saya menghubungi pak Yuslan di Jakarta. Tahun 2011 kami membawa Apriyani ke Jakarta dan dibawa ke Icuk Sugiarto," terang M Akib.
Diterima oleh Icuk Sugiarto di klub Pelita Bakrie, permainan Apriyani pun semakin berkembang. Meski akhirnya berpindah klub, namun Apriyani sukses masuk ke pelatnas PBSI dan semakin bersinar, dimana puncaknya yakni meraih medali emas Olimpiade di ganda putri, Senin (2/8/2021).
Berpasangan dengan Greysia Polii, keduanya mengkandaskan ganda putri China, Chen Qingchen- Jia Yifan di partai final dengan dua set langsung (21-19, 21-15).
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dan TribunSultra