Setelah berbulan-bulan lamanya, sisi lain dari cerita ini pun akhirnya muncul ke permukaan.
Seorang reporter kantor berita Xinhua, Zichen Wang, yang meliput tanggapan China mengenai kejadian ini mengklaim motif sebenarnya di balik penghapusan data kasus awal Covid-19 di Wuhan.
Menurut dia, penjelasan tentang hilangnya data tersebut sebenarnya sangat membosankan.
Penjelasan hilangnya data Covid-19
Dalam blog-nya Pekingnology, Zichen mengungkapkan hasil wawancaranya dengan para peneliti di Wuhan University dan isi konferensi pers wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China terkait kontroversi ini
Para peneliti berkata bahwa mereka telah menyerahkan makalah yang asli kepada editor di jurnal Small, lengkap bersama paragraf yang merujuk pada data urutan genetik di database NIH.
Namun, paragraf tersebut dihilangkan oleh para editor Small pada saat proses penelaahan, karena dianggap berlebihan dari yang dibutuhkan.
Hasil draf yang telah diedit kemudian dikirimkan kembali ke para peneliti Wuhan University.
Melihat paragraf tersebut telah dihapus dari makalah, para peneliti menganggap tidak perlu lagi untuk menyimpan data urutan kasus awal Covid-19 dalam database NIH.
Pasalnya, tanpa adanya tautan ke makalah tersebut, data tersebut dianggap seperti "lalat tanpa kepala".
"Tidak akan ada yang tahu asosiasi data tersebut, mungkin setelah beberapa waktu, bahkan kami sendiri tidak akan dapat menemukan datanya, karena tidak ada tautan.
Jadi kami meminta datanya dihapus," kata para ilmuwan China kepada Zichen.
Penjelasan ini juga dikonfirmasi oleh para editor di jurnal Small.
Mereka telah meminta maaf atas dampak yang telah ditimbulkan, dan menambahkan catatan beserta koreksi yang kini berisi tautan ke kumpulan data yang pernah hilang.
Para editor Small menulis, "Dalam artikel awal yang diterbitkan, paragraf Data Availability dari bagian eksperimental salah dihapus selama proses penyuntingan.
Kumpulan data pengurutan asli telah dikirim ke pusat data China National Center for Bioinformation GSA dengan nomor aksesi CRA004499,".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Hilang, Data Kasus Awal Covid-19 di Wuhan Muncul Lagi, Ada Apa?"