TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman masih memilih belum gabung partai politik (parpol) manapun tiga tahun menuju Pilgub Sulsel 2024.
Pria kelahiran Bone 25 September 1983 itu berpeluang naik tahta jadi orang nomor satu Sulsel definitif jika kasus hukum Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap nantinya.
Sejauh ini, Sudirman Sulaiman jadi rebutan partai politik sejak menjabat Plt gubernur Sulsel, sejak Februari 2021.
Lamaran pernah datang dari Partai Nasdem, hingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam sejumlah kesempatan, Tribun Timur beberapa kali menyatakan lamaran parpol tersebut kepada Sudirman.
Namun adik kandung mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman selalu merespon dengan senyum semringah.
Sudirman sering kali menunjukkan kemesraannya dengan elite parpol level provinsi Sulawesi Selatan.
Baru-baru ini Sudirman hadir dalam Rapat Kerja Derah (Rakerda) II Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel yang digelar secara virtual, Minggu (25/7/2021) lalu.
Sudirman hadir mengenakan batik merah, warna kebesaran partai berlambang kepala banteng itu.
PDIP adalah satu dari tiga parpol pengusung Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman dalam Pilgub Sulsel 2018 lalu.
Spekulasi berkembang. PDIP disebut-sebut melirik Sudirman Sulaiman untuk bergabung jadi kader Megawati Soekarnoputri.
Ini bukan kali pertama Sudirman dapat lamaran gabung partai politik. Sebelumnya lamaran serupa pernah datang dari Rusdi Masse Mappasessu dan Amri Arsyid, Ketua DPW PKS Sulsel.
Andi Sudirman Sulaiman pernah memamerkan kemesraaan bareng Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu di Kota Palopo, Jumat (2/7/2021) lalu.
Keduanya bertemu dan ngobrol lepas selama satu jam di Hotel Kambo Highland Palopo.
Sudirman Sulaiman mengenakan baju adat Bugis jas tutup berwarna biru, warna kebesaran Partai Nasdem.