Penemuan Mayat

Insinyur yang Ditemukan Meninggal dalam Kamar di Palopo Pernah Caleg di Gerindra dan Hanura

Penulis: Arwin Ahmad
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ir Suherman Pamineri semasa hidup

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Mayat ditemukan tergeletak di dalam kamar di Jl Ahmad Razak, Kelurahan Binturu, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulsel, Sabtu (3/7/21).

Ia ditemukan sekitar pukul 18.30 WITA.

Korban diketahui bernama Ir Suherman Pamineri (52) atau disapa Camang.

Korban adalah salah satu pengurus aktif PSSI Kota Palopo.

Selain itu, korban juga tercatat pernah menjadi Calon Legislatif (Caleg) Kota Palopo lewat Partai Gerinda.

Tepatnya pada Pemilu tahun 2019 lalu.

Dari penelusuran Tribun,  almarhum pernah menjadi Caleg DPRD di Dapil III Kota Palopo.

Ia meraup hanya 20 suara.

"Almarhum itu pernah Caleg Gerindra Kota tahun 2019. Pada Pemilu sebelumnya juga pernah Caleg provinsi lewat partai Hanura," kata salah satu teman almarhum Haerul ditemui Tribun, Sabtu (3/7/21) malam.

Selain itu, korban ini juga adalah kerabat Mantan Wakil Wali Kota Palopo Akhmad Syarifuddin Daud.

Bahkan, rumah tempat korban meninggal diketahui adalah rumah pribadi milik Ome.

Almarhum dipercayakan tinggal di rumah tersebut karena kosong.

Pemilik rumah Ome, saat ini berdomisili di Jakarta.

Di rumah tersebut korban tinggal bersama rekannya, Lamianto (37). Namun Lamianto tinggal di kamar bagian luar rumah.

Ia tinggal di sana sudah sekitar dua tahun. Almarhum berstatus duda, karena sudah cerai dengan istrinya.

Sebelumnya diberitakan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Lamianto (37).

Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Andi Aris Abubakar menyebutkan, korban diperkirakan sudah meninggal sejak dua hari.

Ia menuturkan dugaan sementara korban meninggal dunia karena sakit jantung.

"Tidak ada tanda kekerasan dari tubuh korban. Dugaan sementara meninggal karena penyakit jantung," kata Andi Aris di lokasi kejadian.

"Tapi itu masih dugaan sementara. Untuk lebih jelasnya kita tunggu hasil pemeriksaan medis," ujarnya lagi.

Andi Aris menyebutkan juga tidak ada tanda-tanda kekerasan apapun di tempat kejadian perkara (TKP).

"Tidak ada tanda-tanda apapun. Pintu kamar korban juga terkunci dari dalam" sebutnya.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Cilallang, Kabupaten Luwu. (*)

Berita Terkini