TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sungguh malang nasib salah satu calon siswa di Makassar.
Ia tidak lulus jalur zonasi SMAN pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) TA 2021/2022.
Padahal, lokasi rumahnya sangat dekat dari sekolah yang didaftar. Hanya berjarak 500 meter.
Calon siswa bernama Didiet Sastradinata mendaftar di SMAN 22 Makassar Jalan Pajjaiang Sudiang Raya.
SMAN 22 Makassar menjadi pilihan pertamanya, mengingat letak sekolah sangat dekat dengan rumahnya. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Kekecewaan itu disampaikan oleh ayah Didiet, Hendra.
Ia mendatangi posko pengaduan PPDB yang berlokasi di Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
"Tadi pagi saya ke sekolahnya (SMAN 22) tapi saya diarahkan ke sini. Saya penasaran apa sebab akibat anak saya tidak lulus," keluh Herman saat ditemui Tribun Timur di Gedung Guru, Dinas Pendidikan Sulsel, Senin (21/6/2021) siang tadi.
Hendra menyampaikan, rumahnya terletak di Bumi Sudiang Raya, memang tidak jauh dari sekolah yang didaftar anaknya.
Hanya saja, di lokasi pengaduan ia mengaku tidak mendapat kejelasan apapun. Tak ada solusi yang diberikan panita PPDB.
Hendra cuma diminta untuk mendaftarkan anaknya di jalur lain, seperti jalur afirmasi dan jalur prestasi.
Namun, jalur tersebut tak mungkin bisa ditempuh, mengingat ia tidak memenuhi syarat untuk mendaftar di dua jalur itu.
"Saya tidak punya kartu PKH, kan harus ada itu kalau afirmasi. Mau lewat jalur prestasi juga ini anak tidak punya sertifikat prestasi," sebutnya.
Padahal, jalur zonasi kata Hendra menjadi harapan satu-satunya untuk menyekolahkan sang anak.
Daftar di sekolah swasta sudah pasti ia tidak mampu. Mengingat, pekerjaannya hanya sebagai tukang las.